Dirancang, Pembangkit Industri Berbasis Budaya ”Branding” Bali  

Pemerintah Provinsi Bali tengah merancang pembangkit industri di Bali yang berbasis budaya branding Bali.

375
Ida Bagus Gede Sudarsana, SH., Kepala Biro Hukum dan HAM Sekda Provinsi Bali 

Denpasar (bisnisbali.com) –Pemerintah Provinsi Bali tengah merancang pembangkit industri di Bali yang berbasis budaya branding Bali. Gubernur Bali sudah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Branding Bali untuk membuatkan langkah pengerjaan industri tersebut.

Melalui Perda branding Bali akan dikembangkan industri olahan berbasis budaya branding Bali untuk produk pertanian dan perikanan. Industri olahan ini nantinya akan dilaksanakan oleh perusda atau swasta dengan mengutamakan pelaku usaha lokal.

Ida Bagus Gede Sudarsana, S.H., Kepala Biro Hukum dan HAM Sekda Provinsi Bali mengatakan, rencananya pembangunan industri nanti akan di-branding Bali. “Jadi kaitannya nanti juga akan ke paten. Nanti akan ada badan riset yang di dalamnya ada bidang menangani tentang paten-paten tersebut. Ranperda tersebut arahnya juga untuk industri- industri kita ini mendapat perlindungan dari pemerintah,” terang Bagus Sudarsana, di Renon Denpasar.

Namun sejumlah kalangan mempersoalkan istilah branding yang menggunakan istilah asing. Sudarsana menyatakan siap menerima masukan dari berbagai pihak yang ingin mengusulkan padanan kata branding tersebut. “Tetapi rasanya yang paling pas itu branding Bali, tidak ada padanan kata yang tepat,” tukasnya.

Dalam ranperda akan dibahas mengenai industri rumah tangga dan  industri kreatif. “Di sini akan diatur industri kreatif apa saja yang akan dibangun dan didorong oleh Gubernur. Itu juga akan menjadi bagian dari perlindungan kita,” tandasnya.

Dikatakan, ranperda ini tujuan utamanya untuk hilirisasi pertanian atau pangan. Sebelumnya ada Pergub No.99 tahun 2018 yang mewajibkan hotel, restoran dan pasar swalayan memanfaatkan produk lokal.

Untuk tindak lanjut pergub tersebut dibangun sentra- sentra pertanian,  perikanan dan industri lokal Bali di masing-masing kabupaten/ kota. Saat ini akan dikembangkan industri berbasis budaya branding Bali. *pur