Denpasar (bisnisbali.com) –Pengaduan sejumlah nasabah korban PT Solid Gold Berjangka ke DPRD Bali, telah sampai ke telinga Gubernur Bali Wayan Koster. Meski beberapa waktu lalu, Gubernur yang dicegat forum korban SGB usai sidang paripurna enggan menemui para korban, Gubernur menyatakan keprihatinannya.
Dikatakan, Gubernur akan mempelajari kasus tersebut dengan seksama sehingga sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Saya mengikuti perkembangannya, dan kawan-kawan di DPRD Bali sudah menyelesaikannya,” ucap Koster.
Tetapi diakui, memang masyarakat Bali perlu diedukasi, agar lebih berhati-hati bila ada tawaran- tawaran menarik yang menjanjikan keuntungan besar. “Kalau ada yang janji begini, begitu, keuntungan sekian persen yang tidak logis jangan diterima. Jadi masyarakat harus diedukasi agar tidak mudah terbujuk,” tandas politisi asal Buleleng tersebut.
Sementara itu DPRD Bali sudah merekomendasikan kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk menyetop operasional SGB untuk sementara, selama proses penyelesaian kasus berlangsung. Namun berdasarkan pantauan wartawan Bisnis Bali di lapangan, SGB hingga saat ini masih beroperasi.
Salah seorang korban SGB, Gus Arya mengatakan saat ini masih dilakukan proses pendataan korban SGB, untuk melakukan pelaporan ke Bappebti. “Jumlah korban sekarang sudah ratusan, yang awalnya cuma 8 orang yang mau bersuara,” ungkapnya Selasa (12/11) di Denpasar.
Lebih lanjut dikatakan proses pendataan memakan waktu cukup lama karena terkendala jarak dan waktu pengumpulanya. Ia berharap proses tersebut bisa segera rampung. “Sayangnya SGB masih terus beroperasi, padahal DPRD Bali sudah merekomendasikan untuk penghentian operasional SGB. Kasian semeton Bali yang tidak mengetahui dan mendengar berita SGB, tiap hari akan ada korban baru,” pungkasnya. *pur