Denpasar (bisnisbali.com) –Persaingan mobil bekas jelang akhir 2019 diyakini akan tetap diramaikan mobil tipe keluarga dan juga persaingan kian ketat. Kendati persaingan ketat, dari segi peluang bisnis mobil bekas tetap potensial.
“Dari tahun ke tahun persaingan mobil bekas kian ketat seiring dengan jenis mobil yang ditawarkan. Apalagi mobil baru kini ada mengusung harga murah di bawah Rp 100 juta sehingga persaingan kian terasa di mobil bekas,” kata pengelola mobil bekas di Gatsu Timur, Deddy Warhita.
Menurut dia, kendaraan bukan lagi menjadi barang mewah bagi masyarakat, namun sudah menjadi kebutuhan. Kondisi inilah yang membuat mobil bekas masih potensial ke depannya. Kendati dalam bisnis otomotif juga tergantung momen. Dalam arti ada kalanya permintaan melonjak dan waktu lain normal. Penjualan mobil November 2019 ini misalnya, sebenarnya sangat baik dalam kondisi normal tidak sampai menurun drastis.
Jenis mobil yang lagi disukai masyarakat, kata dia, masih mobil keluarga dan niaga, seperti Avanza, Zenia, MPV dengan pilihan warna cerah dan tahun pembuatan di atas 2008. Untuk harga mulai Rp75 jutaan ke atas tergantung warna, mesin, tahun pembuatan dan kondisi bodi mobil.
Sementara itu bagian penjualan mobil bekas lainnya, Eka Lanang mengatakan, cukup baik penjualan mobil jelang akhir tahun ini.
“Penjualan mobil termasuk baik meski banyak tantangan hingga awal 2020 mendatang. Berdasarkan informasi akan ada mekanisme dalam pembelian mobil bekas selain peraturan DP, seiring rencana pembatasan BBM dan fokus angkutan massal,” katanya.
Di luar itu semua, ia optimis bisnis otomotif 2020 akan bergairah dengan syarat pertumbuhan ekonomi masyarakat baik, likuiditas tersedia hingga suku bunga perbankan stabil. *dik