Singaraja (bisnisbali.com) –Musim hujan mulai melanda sebagian kecil wilayah Bali awal November ini. Gerakan guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir pun mulai digencarkan. Di Buleleng misalnya selain dalam rangka mewujudkan Buleleng bebas dari sampah plastik, seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mulai memfokuskan aksi bersih-bersih di bantaran sungai Buleleng dengan zona yang telah ditentukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng yang jumlahnya mencapai sembilan zona.
Selain itu juga, seluruh SKPD Lingkup Pemkab Buleleng diwajibkan untuk membangun bank sampah dalam upaya pengendalian dan pemilahan sampah organik dan anorganik.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, S.STP., MAP belum lama ini menjelaskan selain sungai, pembersihan juga dilakukan hingga selokan serta drainase. Sementara terkait dengan pembentukan bank sampah, ia menambahkan di Buleleng telah terbentuk induk bank sampah yang akan memfasilitasi dan mengakomodir sampah plastik yang dikumpulkan oleh bank sampah unit, lalu dihubungkan dengan pengepul. “Sehingga terciptanya sirkular ekonomi yang dapat memberikan nilai ekonomi terhadap sampah dan masyarakat diharapkan sadar bahwa pengolahan sampah itu sangat bermanfaat,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan kegiatan ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Buleleng yang dikoordinir langsung oleh camat masing-masing, diikuti oleh para perbekel dan bendesa adat di masing-masing desa. *ira