Gianyar (bisnisbali.com) – Musim kemarau kerap kali berdampak pada penurunan debit air sehingga berdampak pada pasokan air yang didistribusikan PDAM ke masyarakat. Direktur Utama PDAM Gianyar, Made Sastra Kencana Senin (11/11) mengatakan PDAM Gianyar akan lebih optimal mendistribusikan pasokan air guna memenuhi kebutuhan pelanggan terutama saat musim kemarau ini.
Diungkapkannya, musim kemarau panjang memang berdampak pada penurunan volume air. Hanya saja, kondisi ini tidak akan mengganggu pelayanan PDAM Gianyar. ” Layanan distribusi air PDAM Gianyar tidak ada masalah saat musim kemarau ini,” ucapnya.
Sastra Kencana menjelaskan saat musim kemarau PDAM Gianyar mendapatkan suplai air dari Petanu. Ini termasuk pasokan air PDAM dari IPA Payangan untuk sumur bor “steady”.
Direktur Teknik PDAM Gianyar, I Wayan Suastika, S.T., sebelumnya mengatakan debit air sumber air di Gianyar akan kembali normal sekitar bulan November-Desember.
Ia mengungkapkan tiga dari total 53 sumber air PDAM Kabupaten Gianyar mengalami penurunan kapasitas selama musim kemarau ini. Tiga sumber air itu di antaranya, SB Bakbakan 1 di Desa Bakbakan, Gianyar, SB Telagawaja di Desa Kenderan, Tegallalang dan SB Tegalsaat, Tampaksiring.
Suastika meyakini kondisi itu tidak berlangsung lama setelah PDAM Gianyar ambil langkah antisipasi dengan cara saling suplai. “Ada zona yang kurang suplai, kita suntik dari zona lain. Sehingga pelanggan yang awalnya terdampak, bisa tetap memakai air bersih meski saat musim kemarau,” ucapnya.
Ia menjelaskan kondisi krisis air ini sudah terjadi hampir beberapa bulan terakhir. Bahkan sempat salah satu pompa di SB Babakan 1 harus dipadamkan lantaran kapasitas airnya turun drastis. ” Karena debit airnya menurun, khawatirnya, kalau pompa dibiarkan hidup berpotensi terbakar,” tegas Suastika.
Dampak kemarau ini, PDAM juga telah memetakan zona-zona yang mengalami gangguan suplai air saat jam puncak pelayanan. Dari total 51 zona, memang ada 6 zona gangguan jam puncak. ” Teman cabang sudah lakukan upaya perbaikan, jadi tantangan salah satunya karena adanya penurunan kapasitas sumber air kita saat musim kemarau,” jelas Suastika.
Direktur Umum PDAM Gianyar, l Nyoman Darmadiasa S.E., menyampaikan selain karena musim kemarau, gangguan suplai air ini juga disebabkan tingkat kebocoran. Tahun 2018 tingkat kebocoran diangka 39,85 persen sampai dengan Agustus ini sedikit meningkat menjadi 43,39 persen. ” PDAM masih punya waktu lagi 4 bulan, agar sesuai harapan harus turun jadi 35 persen,” kata Darmadiasa.
Ditambahkannya, penyebab kebocoran pipa tersebut diakibatkan sejumlah faktor. Pertama karena usia pipa sudah tua, ada juga pipa terjepit akar pohon dan jalur perpipaan yang tidak memenuhi standar lagi. ” Meski alami sedikit kendala dalam distribusi air, PDAM Gianyar akan terus berbenah demi pelayanan maksimal pada masyarakat, ” ucap Nyoman Darmadiasa.*kup