Gianyar (bisnisbali.com) –Sebanyak 30 Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Gianyar, Kamis (7/11), secara serentak melaksanakan kegiatan sehari belajar di luar kelas. Kegiatan sehari belajar di luar kelas tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Anak Universal atau Universal Chlidren’s Day yang diperingati tiap 20 November.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Gianyar, Ir. Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, MT., mengatakan, kegiatan sehari belajar di luar kelas dilaksanakan secara serentak pada satuan pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, MTS/SMP, SMA/MA dan SLB tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Pelaksanaan sehari belajar di luar kelas dilakukan dalam upaya memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak, sehingga perlu memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan bakat dan kemampuan anak melalui Sekolah Ramah Anak.
Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan sehari belajar di luar kelas di SD Negeri 3 Sukawati, anak-anak terlihat diajak beraktivitas sesuai dengan minatnya. Mulai dari membaca buku cerita, berkebun, membersihkan kelas serta bermain permainan tradisional. Sebelum melaksanakan kegiatan, anak-anak juga diajak sarapan bersama serta berdoa berdasar keyakinan masing-masing. Anak-anak juga dilatih simulasi evakuasi ketika terjadi gempa.
Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, adapun jadwal kegiatan sehari belajar di luar kelas yang akan dilakukan serentak yakni, menyambut siswa dengan 3S (senyum, salam, sapa), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, cuci tangan sebelum makan, berdoa sebelum makan, sarapan sehat bersama yang disiapkan oleh orang tua.
Kemudian, berdoa bersama setelah makan, cuci tangan setelah makan, memeriksa lingkungan, menyingkirkan tanaman, barang atau hal-hal yang membahayakan siswa, memeriksa lampu, peralatan listrik yang tidak diperlukan dan mematikan keran air yang terbuka, membaca buku di luar kelas.
Simulasi evakuasi bencana alam, lagu dan gerak senam germas, permainan tradisional, tepuk hak anak dan yel-yel sekolah ramah anak, deklarasi sekolah ramah anak, pelantikan tim sekolah ramah anak dan penutupan dengan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.
“Kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada orang tua, agar menyiapkan sarapan yang sehat untuk anaknya,” kata Cok Trisnu.
Ditambahkan Cok Trisnu, kegiatan sehari belajar di luar kelas ini juga merupakan salah satu program meningkatkan kecintaan anak kepada alam, berinteraksi dengan sesama. Ini juga memberikan ruang kepada ekpresi anak melalui permainan tradisional.
Harapan kegiatan ini, tidak hanya dilaksanakan setahun sekali tetapi juga secara berkelanjutan dilaksanakan di sekolah-sekolah. “Masing-masing sekolah sudah rutin melaksanakan, ada yang setiap bulan, ada yang tiap minggu tergantung kebijakan sekolahnya,” imbuh Cok Trisnu.*kup