WPO: Kemasan yang Tepat Dukung Pengembangan Industri Makanan

349

Mangupura (Bisnis Bali) – Penggunaan kemasan yang tepat akan mendukung pengembangan industri makanan dan minuman ke depannya. Pengemasan yang baik, sebaiknya bermanfaat bagi kesehatan, termasuk berkaitan dengan pengolahan yang tepat.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih di Nusa Dua, Rabu (6/11) mengatakan, industri makanan dan minuman dari sisi jumlah menduduki nomor satu dan memerlukan pengemasan yang baik.
“Industri dalam negeri harus tahu bagaimana pengemasan yang tepat untuk masa depan,” katanya saat membuka Global Packaging Conference 2019.   
Pada kesempatan ini Federasi Pengemasan Indonesia (IPF) didaulat menjadi tuan rumah 6 – 7 November 2019. President World Packaging Organisation (WPO), Prof. Pierre Pienaar turut hadir dalam Konferensi Pengemasan Global yang dihadiri delegasi dari 24 negara itu.
Menurut Gati pengemasan yang tepat adalah baik bagi kesehatan, khususnya kemasan yang dipergunakan untuk makanan termasuk aman bagi tubuh jika itu digunakan sebagai baju yang dikenakan tubuh. Itu penting karena ke depannya pengemasan mengarah ke efisiensi, efektivitas dan produktivitas harus tinggi.
Selain itu juga harus memikirkan bagaimana pengolahannya.
Ia pun berharap industri harus cerdas ke depannya dengan melirik pasar ekspor. Untuk itu industri pengemasan harus tahu kemasan apa yang tepat dari negara tujuan ekspor.
Selain ramah lingkungan, industri pengemasan tanah air juga harus mampu menangkap peluang sesuai keinginan pasar internasional. Hal itu dianggap sejalan dengan semangat Presiden, Joko Widodo untuk meningkatkan volume ekspor Indonesia. 
Sementara itu dari Global Packaging Konference menunjukkan pertumbuhan bisnis packaging secara nasional dan berharap industri tidak tinggal diam dalam menyikapi persoalan sampah plastik yang momok penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.
Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia, Hengki Wibawa menyampaikan industri dituntut untuk melakukan inovasi mencari bahan yang ramah lingkungan juga aman bagi kesehatan.
“Berlakunya E-commerce tak bisa dipungkiri, industri harus bisa menjadi rantai pasok yang memiliki informasi dengan menggunakan QR code dan sebagainya,” katanya.   
Oleh karenanya Hengki Wibawa meminta kepada kalangan industri packaging ini harus murah, jangan sampai membebani industri makanan dalam kemasan. Artinya, packagingnya murah, baik dan ramah lingkungan.
Itu sesuai tuntutan zaman sekarang, inovasi harus dilakukan demi keberlangsungan industri packaging itu sendiri.
Yang terpenting dari semua itu ialah bagaimana packaging itu ramah lingkungan, sebab ramah lingkungan kerap dijadikan isu keberlangsungan industri packaging. Diakui isu ini kadang-kadang salah kaprah. Contoh, sekarang perlu pakai kemasan yang mudah terurai  ramah hingga lingkungan.*dik