Minggu, November 24, 2024
BerandaDenpasar2021, Pelabuhan Benoa Mampu Terima  Kapal Berkapasitas 4.000 Penumpang

2021, Pelabuhan Benoa Mampu Terima  Kapal Berkapasitas 4.000 Penumpang

PT Pelindo III menyelesaikan desain baru Pelabuhan Benoa Denpasar sebagai tindak lanjut surat Gubernur Bali Wayan Koster, pasca rusaknya sebagian hutan mangrove dalam proses perluasan pelabuhan tersebut.

Denpasar (bisnisbali.com) –PT Pelindo III menyelesaikan desain baru Pelabuhan Benoa Denpasar sebagai tindak lanjut surat Gubernur Bali Wayan Koster, pasca rusaknya sebagian hutan mangrove dalam proses perluasan pelabuhan tersebut. Meski saat ini pelabuhan sudah mampu menerima kapal pesiar dengan 2 ribu penumpang, perluasan akan dilakukan sehingga 2021 ditargetkan dapat menerima kapal pesiar dengan kapasitas 4 ribu penumpang.

Pada desain baru, lebih dari setengah lahan reklamasi akan dijadikan paru-paru kota, sementara sisanya akan digunakan untuk fasilitas perikanan dan penyediaan energi. Desain baru ini juga memberi ruang untuk pelaksanaan kegiatan desa adat dan peluang pemerataan ekonomi di luar kawasan pelabuhan atau ekonomi inklusif.

Hal itu terungkap dalam konferensi pers Gubernur Bali Wayan Koster bersama dengan Deputi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin dan Dirut Pelindo III Doso Agung di rumah jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, di Denpasar, Sabtu (2/11).

Diterangkan, luas areal Dumping I yang mencapai 25 hektar, 13 hektar (51%) di antaranya dimanfaatkan untuk hutan kota dan 12 hektar (49%) lainnya untuk fasilitas perikanan seperti ‘cold storage’ yang bisa memenuhi kebutuhan kapal cruise serta permintaan ekspor.

Areal Dumping II seluas 45 hektar, 23 hektar (51%) digunakan untuk hutan kota dan sisanya 22 hektar (49%) untuk fasilitas curah cair, yakni terminal BBM, gas dan avtur. Menurut Gubernur, terminal BBM perlu dibangun agar Indonesia bisa mengisi bahan bakar kapal cruise yang selama ini dilakukan di Singapura.

“Kemudian terminal gas kaitannya dengan Bali energi bersih. Semua menggunakan energi terbarukan, sehingga di situ akan dibuat terminal gas untuk mensuplai ke PLN,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Desain Pelabuhan Benoa yang baru ini juga mengeliminasi semua akomodasi pariwisata di kawasan tersebut. Selain membatalkan rencana pembangunan akomodasi pariwisata sesuai permintaan Gubernur, juga sejumlah fasilitas seperti restoran, water sport dan helipad yang sekarang sudah beroperasi, akan dihentikan kerja samanya mulai akhir tahun 2020. Adapun lahan bekas akomodasi tersebut akan dijadikan hutan kota.

“Kita membangun komunitas di luar. Semula semuanya akan dibangun di dalam, sekarang akan ditarik keluar,” kata Deputi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin, menimpali.

Menurut Ridwan, tujuan besar dari pembangunan Pelabuhan Benoa adalah membangun Indonesia melalui Bali. Dengan bersandarnya kapal cruise besar di Pelabuhan Benoa, akan memberikan dampak ekonomi yang besar pula kepada Bali.

“Dengan target 10 Bali baru, Bali yang asli justru bergerak lebih cepat daripada yang lain. Mudah-mudahan masyarakat Bali menyambut baik,” kata Ridwan, mengharapkan.

Dirut Pelindo III Doso Agung mengatakan, sudah banyak kapal cruise yang menyatakan minat berlabuh di Pelabuhan Benoa. Terakhir, kapal berkapasitas 2.000 orang sudah berlabuh di Bali. Dengan perluasan dermaga nantinya, Pelabuhan Benoa bisa disandari kapal cruise berkapasitas 4.000 orang.

“Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan itu seluruh stakholder harus siap, mulai dari penyedia bahan makanan seperti daging, telur, sayuran dan buah. Dan kualitas produk pangan itu juga harus berstandar internasional, ” tandasnya. Dengan demikian, perekonomian masyarakat Bali akan bergerak lebih cepat.

Selain itu nanti akan dibuatkan rute perjalanan ke berbagai obyek wisata di Bali sehingga wisatawan  bisa menikmati alam Bali serta membeli kerajinan dari masyarakat Bali. *pur

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer