Menyusun strategi pemasaran produk agar mendapatkan calon pembeli dan mampu bersaing dengan kompetitor menjadi salah satu hal penting yang mesti diperhatikan para pelaku usaha. Apa saja bentuknya?
BAGAIMANA pun, memiliki produk yang unik dan berkualitas baik, namun belum tentu laris dalam hal mendapatkan calon pembeli karena masih lemahnya strategi pemasaran. Bagaimana pun tujuan utama menyusun strategi pemasaran adalah agar mampu memperkenalkan lebih luas ke masyarakat baik itu lokal maupun ke mancanegara.
Tidak sedikit contoh dengan makin banyaknya UKM-UKM kecil yang bermunculan saat ini. Tentunya masih ada yang belum berhasil menjual produk hingga ke pasar luas, padahal produk kerajinan yang dimilikinya dianggap setara dengan produk yang sudah terkenal lainnya.
Dalam hal ini, sudah tentu erat kaitannya adalah branding. Brand (merek) dari produk tersebut belum luas atau dikenal oleh banyak orang, sedangkan pesaing di luar sana memiliki branding yang cukup luas dan tinggi, jadi sangat wajar bila konsumen lebih banyak membeli produk dari kompetitor walaupun produk yang kita miliki dianggap sama kualitas, harga dan produknya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buleleng Ketut Suparto di sela-sela medampingi Dekranasda Kabupaten Buleleng memberi pelatihan keterampilan menyulam kepada warga binaan perempuan di Lapas kelas II B Singaraja belum lama ini. Pihaknya menjelaskan segala aktivitas perajin atau home industry hingga produk hasil binaan misalnya kerajinan ujung-ujungnya akan berpatokalan pada yang namanya pasar. “Kita tidak dapat pungkiri itu pasti, pasar menjadi penentu maju atau tidaknya usaha,” ungkapnya.
Dalam hal ini untuk mencari pangsa pasar selain menuntut adanya kualitas yang baik juga dalam hal ini yang paling menentukan adalah branding. Branding merupakan salah satu cara membedakan bisnis dari pesaing dan mengklarifikasi apa yang ditawarkan yang membuat bisnis menjadi pilihan yang lebih baik, berbeda, dan memiliki nilai lebih.
Terlebih lagi adanya kecanggihan teknologi saat ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kelompok usaha atau perorangan sebagai media berpromosi atau branding produknya masing-masing. “Saat ini dengan adanya sistem online manakala produksi memenuhi standar kita akan bisa masukkan ke dalam aplikasi Belanja.Com yang dikoordinir oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan nantinya,” jelasnya.
Pihaknya mencontohkan, adanya produk – produk kerajinan yang dihasilkan oleh warga binaan lapas. Dalam hal ini produk yang diciptakan dengan berbagai inovasi dan kreativitas perajin binaan ini diharapkan nantinya mampu dikenal luas layaknya produk kerajinan masyarakat pada umumnya.
Pihaknya berharap, kepada pelaku industri baik kerajinan oleh masyarakat hanya mampu memproduksi namun juga mampu interes dalam hal pemasaran. *ira