TAMPIL maksimal dalam menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya adalah prinsip seorang Yenni Agung. Mencintai seni peran hingga membuat namanya dikenal masyarakat luas karena aktingnya yang memukau di layar kaca menjadi satu tantangan agar tampil makin maksimal.
“Saya tertarik di dunia akting sejak SMP yang diawali dengan menjadi bagian pada kegiatan teater. Buat saya setiap peran yang saya perankan pada setiap judul film memiliki tantangan tersendiri, dan saat saya mampu dan berhasil memerankannya dengan baik, menjadi suatu kepuasan tersendiri,” katanya.
Tak peduli suasana hati yang kurang bagus atau kesehatan yang tidak bersahabat dirinya harus tetap bisa memberikan yang terbaik sesuai dengan tuntutan perannya.
Hal positif yang bisa dipelajarinya dari seni peran ini adalah dirinya bisa melatih diri untuk disiplin dan profesional, selain itu cerita film yang sering kali menyerupai kehidupan sehari-hari membuatnya untuk belajar bersukr dan intropeksi diri. Tidak pernah memilih milih peran, baik itu protagonis, antagonis atau memerankan tokoh dengan dialek kekhasan suatu daerah juga akan dilakoninya, asalkan tetap ada pembelajaran yang bisa dipetik dari tontonan tersebut dan tidak harus tampil vulgar.
“Karena kita orang Indonesia dengan adat ketimuran yang dikenal sopan santun, ya saya berusaha untuk tidak tampil vulgar, apalagi yang namanya film pastinya akan ditonton jutaan mata, yang di dalamnya bisa jadi anak-anak atau keluarga, sehingga sedapat mungkin saya menjaga kepercayaan mereka,” katanya.
Selain jago akting, sosok Yenni Agung ternyata juga seorang pengusaha kontraktor yang sukses, berbagai poryek telah diselesaikannya meski sibuk syuting dan harus keluar kota. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Warmadewa ini selalu komitmen dan profesional pada apa yang menjadi pilihannya termasuk menjadi pengusaha konstruksi ini. “Capek sudah pasti, tapi saat orang puas dengan kinerja kita rasanya semua rasa lelah itu terobati, setiap break shooting sedikitnya seminggu sekali saya pasti sematkan untuk pulang ke Pulau Dewata sekadar mengecek pekerjaan dan proyek yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, selebihnya komunikasi saya jalin lewat telepon,” ungkapnya.
Yenni Agung beharap selama dirinya punya kesempatan dan diberi keercayaan akan dimanfaatkannya dengan maksimal. Namun, apabila memang tidak mungkin untuk dilakukan dirinya tidak akan memaksakan diri, karena ia yakin akan berpengaruh terhadap hasilnya yang tidak maksimal. *ita