Inspirasi Masyarakat untuk tidak Takut Menjadi Pengusaha

Pada era digitalisasi yang makin maju, masyarakat utamanya generasi muda dituntut untuk kreatif dalam memanfaatkan waktu luangnya,

320

Denpasar (bisnisbali.com) –Pada era digitalisasi yang makin maju, masyarakat utamanya generasi muda dituntut untuk kreatif dalam memanfaatkan waktu luangnya, meski mereka telah memiliki pekerjaan atau bagi ibu rumah tangga juga bisa membantu perekonomian keluarga melalui bisnis sampingan yang menjanjikan namun tidak menyita waktu.

Dengan cerdas pada zaman 4.0 ini tentu perekonomian masyarakat diharapkan dapat meningkat dan yang terpenting bisa menjadi pengusaha tanpa takut terbebani oleh utang karena berbagai tagihan dan pembayaran.

Seorang pengusaha tekstil kenamaan yang kiprahnya dikenal seluruh lapisan masyarakat, Cok. Istri Mirah menuturkan, untuk menjadi pengusaha pada zaman modern ini tidak sesulit dulu. Modal menjadi faktor utama yang harus dimiliki, meski untuk mendapatkan modal bisa melalui pinjaman namun risikonya tentu akan sangat berat. Namun dengan memanfaatkan teknologi, modal besar bukan lagi penghaang siapa pun untuk menjadi pengusaha yang penting mau jujur, ulet, dan kerja keras.

“Kita berupaya mengajak masyarakat utamanya generasi muda dan ibu rumah tangga untuk bisa bekerja serta mendapat penghasilan tanpa harus memiliki modal besar, melalui usaha tekstil yang saya punya peluang tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Saya yakin semua bisa berjualan apalagi saat ini untuk berdagang tidak perlu toko untuk tempat berjualan. Tidak perlu modal besar untuk membeli barang dan tidak perlu biaya besar untuk promosi. Semua itu sudah sistem kita yang mengaturnya,” ungkap Cok Istri Mirah, owner dari Ode Nant Textile.

Ditambahkannya, dirinya tidak akan pernah berhenti untuk terus memberikan kesempatan dan peluang bagi siapa saja untuk membuka usaha bisnis melalui sistem online seperti yag sedang marak dilakukan banyak orang, apalagi perusahaan Ode Nant textile yang dipimpinnya ini tidak hanya melihat keuntungan namun lebih mengutamakan faktor kekeluargaan, sehingga semua bisa bergabung dengan senang hati. ”Pola berdagang yang kita gunakan berbeda dengan usaha lainnya. Kita mengutamakan kekeluargaan serta kejujuran, saya jamin kalau dua poin ini diikuti pasti akan bisa maju, dan ini sudah terbukti dari ribuan member kami yang sudah memanfaatkan peluang yang kita miliki,” ungkap Cok. Istri Mirah.

Meski menjalankan usaha, Cok Istri Mirah selalu menekankan para member untuk tetap mengupayakan prinsip kekeluargaan dan kejujuran yang ditanamkannya, bahkan untuk meningkatkan pengetahuan serta kualitas para member yang kini mulai memanfaatkan pola penjualan yang dilakukannya, istri dari Cok. Gede Agung, S.H., ini tidak tanggung tanggung selalu mengadakan seminar ataupun pelatihan bagi para membernya. Selain itu, berbagai bonus menarik juga diberikan kepada member dengan penjualan tertentu sehingga mereka akan terpacu dan bersemangat untuk menjual produknya.

“Karena kita memanfaatkan teknologi, ya pastinya update informasi harus terus dilakukan agar semua member paham dan bisa berjualan dengan baik serta menjaga kepercayaan dari pembeli atau pelanggan, soal keuntungan karena kita bekerja keras pasti akan menyesuaikan,” ungkap ibu murah senyum ini. Karena gebrakan positifnya dalam menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan setiap peluang menjadi usaha positif yang menghasilkan, ibu dari dua orang anak ini baru-baru ini terpilih untuk menjadi bagian dari 50 nominasi ‘Indonesian Women Inspiring in Development’ yang digelar oleh Yayasan Citra Lestari Anak Bangsa, yang merupakan lembaga independen yang juga bermitra dengan pemerintah.
Dari hasil penilaian yang dilakukan selama berbulan-bulan dan melihat berbagai program serta kinerja sosok ibu aktif dan kreatif ini, dari 50 nominasi seluruh Indonesia yang kemudian diciutkan menjadi 13 nominasi, akhirnya Cok. Istri Mirah dipercaya untuk memperoleh gelar Indonesian Women Inspiring in Development. “Kaget sekaligus senang, karena dari sekian banyak nominasi yang dipilih berdasarkan track record masing-masing, dan saya sendiri melihat 50 nominasi tersebut memang orang-orang hebat, ternyata panitia yang di dalamnya ada dari lingkungan pemerintahan memilih saya.

Meski bangga namun juga menjadi beban tersendiri untuk saya karena harus mempertanggung jawabkan gelar ini kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat.  Paling tidak bisa bertahan di dunia usaha yang persaingannya makin ketat dan maksimal bisa semakin maju dengan menumbuhkan pengusaha pengusaha baru yang bisa memperkecil pengangguran,” tutup Cok. Istri Mirah yang baru saja menamatkan pendidikan S2-nya.*adv