Denpasar (bisnisbali.com) –Bali sebagai daerah pariwisata memberikan peluang bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyediakan berbagai produk oleh-oleh. Untuk meraih peluang tersebut, UMKM harus menawarkan produk yang berkualitas, unik dan dibutuhkan wisatawan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, S.E., M.M., mengatakan, peluang besar tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku UMKM. “Tapi perlu diingat, persaingan makin ketat saat ini sehingga produk oleh-oleh yang ditawarkan harus berkualitas dan memiliki ciri khas Bali serta unik. Wisatawan itu akan mencari produk-produk yang berkualitas,” katanya di hadapan rombongan studi banding, temu bisnis dan bimbingan teknis inovasi produk, koperasi dan UKM dari Provinsi Sumatera Utara.
Ia mengatakan, studi banding tersebut dilakukan karena melihat Bali sebagai destinasi pariwisata yang sangat dikenal dunia. “Danau Toba ditetapkan sebagai 10 destinasi pariwisata Bali baru, jadi mereka studi banding ke Bali terkait pengembangan pariwisata dan juga UMKM pendukung pariwisata. Mereka dapat instruksi dari presiden untuk mengemas pariwisata dengan baik dan belajar ke Bali,” ungkap Gede Indra.
Ia mengatakan, untuk pengembangan pariwisata memang tidak bisa dilakukan secara instan tapi bertahan, mulai dari infrastruktur pendukung, sarana prasarana, akomodasi seperti air, jalan, dan fasilitas internet harus disiapkan. “Yang terpenting adalah budaya masyarakat, dengan keramahtamahannya harus menerima kunjungan wisatawan jangan ada penolakan. Kalau pariwisata sudah tumbuh, maka industri pendukung seperti kerajinan, fashion, oleh-oleh dan kuliner akan berkembang,” katanya.
Keberadaan pariwisata diakui sangat mendukung perkembangan UMKM dan koperasi. “Kami ajak melihat langsung salah satu pusat oleh-oleh yang belum berkembang di sana. Mereka kagum melihatnya, karena pusat oleh-oleh tersebut dapat menjadi salah satu tempat promosi dan pemasaran produk UMKM yang sangat baik, dan memudahkan wisatawan untuk bisa one stop shopping,” katanya. *pur