Bali sebagai kawasan pariwisata tentu ditopang ribuan usaha makanan (kuliner) untuk bisa dinikmati masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara. Distrik Head Gojek Bali, Leo Wibisono Selasa (29/10) mengatakan Gojek sebagai penyedia layanan berbasis aplikasi tentu sudah mengarahkan mitra driver dengan layanan pesan antar makanan yang peduli dengan lingkungan.
Diungkapkannya, Gojek melalui layanan GoFood menggandeng WWF Indonesia, memberikan pelatihan bagi 100 mitra driver di Denpasar. Program Bengkel Belajar Mitra (BBM) ini mengenai upaya sadar lingkungan dan memperkenalkan solusi untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai, yaitu dengan tas pengantaran khusus GoFood. Selain itu, mitra driver juga memperoleh pembekalan seputar upaya penyelamatan lingkungan.
Ia menjelaskan pengelolaan lingkungan juga merupakan dukungan GoFood terhadap Peraturan Gubernur No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Sampah Plastik dan Peraturan Walikota No. 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Sejalan dengan agenda pemerintah ini, Gojek tengah melakukan beberapa langkah pendukung, terutama dalam pengiriman pesanan makanan dan minuman. Ini antara lain reduce, yaitu memotivasi para mitra merchant dalam meningkatkan pemakaian wadah dan peralatan makanan-minuman yang berbahan ramah lingkungan.
Recycle mencakup Gojek mendaur ulang limbah-limbah materi promosi seperti spanduk untuk diproduksi kembali menjadi kantong pengantaran makanan ramah lingkungan dengan bekerjasama dengan penghasil lokal. Reinvest – Gojek senantiasa mengajak mitra untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat, melalui program penanaman mangrove, beach clean up, dan sebagainya.
VP Corporate Affairs, Food Ecosystem Gojek, Rosel Lavina menjelaskan, “Sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, GoFood selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, mitra driver memegang peranan penting di ekosistem Gojek. Melalui program BBM ini, kami memfasilitasi mitra driver dengan pelatihan sadar lingkungan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, tujuannya agar mitra driver selalu nyaman ketika mengantarkan makanan dan akhirnya selalu menjadi andalan serta makin dicintai oleh pelanggan.
Sebelumnya, hasil riset Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” memaparkan 82 persenkonsumen urban memilih GoFood salah satunya alasannya adalah pelayanan mitra driver yang ramah, sopan, dan informatif. GoFood juga dianggap sebagai layanan pesan-antar makanan tercepat oleh 79 persen konsumen. Sehingga, penting bagi GoFood untuk terus meningkatkan kualitas layanan untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas konsumen.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memperkenalkan tas pengantaran yang dirancang khusus demi kenyamanan dan menjaga keadaan pesanan dalam keadaan prima dari merchant sampai ke konsumen, dan yang terpenting tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai, di tahap awal, GoFood mendistribusikan 100 tas pengantaran di Kota Denpasar,” ucap Lavina.
Direktur Kemitraan WWF-Indonesia, Ade Swargo Mulyo mengatakan, “WWF-Indonesia aktif melakukan berbagai kampanye penyadartahuan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan agar semua mahluk hidup dapat hidup selaras dengan alam. WWF berkolaborasi dengan mitra yang memiliki misi sejalan, seperti GoFood. Pengelola lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan diperlukan kontribusi aktif semua kalangan masyarakat, karenanya kami berharap mitra driver Gojek dapat menjadi salah satu pelopor bagi lingkungannya, dari hal yang cukup sederhana seperti yang berhubungan dengan profesinya sehari-hari.”
“Inisiatif Gojek yang menyeluruh bagi mitra drivernya ini tidak hanya bisa meningkatkan kualitas pelayanan, tapi juga secara bertahap mengubah perilaku konsumen yang ramah lingkungan seperti terbiasa tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai dan alat makan plastik,” ucapnya. *Kup