Denpasar (bisnisbali.com) –Kenaikan tarif pesawat rentan berimbas pada inflasi. Oleh karenanya, dalam rangka menjaga inflasi khususnya menjelang akhir tahun dan hari besar keagamaan yang bersamaan dengan peak season liburan wisatawan, dilaksanakan upaya pengendalian inflasi melalui action plan.
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali yang Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati pada saat high level meeting TPID Bali di Renon, Selasa (29/10) kemarin menyampaikan, upaya yang dilakukan salah satunya strategi kebijakan pengendalian tarif.
“Kami mengimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk pengenaan tarif pada saat peak season diberikan sesuai batas tarif yang telah ditentukan di masing-masing kelas dan tidak melampaui batas atas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan,” katanya.
Tidak hanya itu, ada pula imbauan kepada Organda di Bali agar mengenakan tarif angkutan kota atau antarkota yang wajar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
“Termasuk peningkatan koordinasi terkait dengan penetapan kebijakan tarif tranportasi udara, darat dan laut serta aturan-aturan yang mendukungnya,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Tim Pengendalian Inflasi Bali juga telah menyusun beberapa hal yang menjadi perhatian dalam rangka persiapan menjelang peak season hari besar keagamaan, antara lain diperlukan adanya koordinasi dan sinergisitas dari seluruh pihak terkait guna menjaga kestabilan harga.
Adanya peningkatan jangkauan sumber produksi pertanian terhadap pusat pemasaran produk dalam berbagai kegiatan jual beli.
Penyediaan sistem pergudangan dan cold storage untuk menjaga ketersediaan pasokan sepanjang tahun serta menghadapi panen raya dan masa paceklik.
“Termasuk kerja sama perdagangan antardaerah guna menjaga kestabilan harga serta keikutsertaan pelaku usaha dalam menjaga harga dalam tingkat yang wajar,” paparnya.
Ia menegaskan, dalam rangka menjaga inflasi khususnya menjelang akhir tahun dan hari besar keagamaan yang bersamaan dengan peak season liburan wisatawan, maka akan ada strategi kebijakan perdagangan. Itu di antaranya pelaksanaan sidak ke pasar menjelang hari besar keagamaan, pasar murah, penyediaan data kecukupan stok komoditas perdagangan terkini seperti komoditas sembako utama, daging, telur, dan bumbu-bumbuan, untuk tiga bulan ke depan.
“Termasuk imbauan kepada supermarket, distributor, pedagang besar untuk menyediakan program-program diskon/leaflet, serta untuk tidak menaikkan harga melalui koordinasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian,” jelasnya.
Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho mengatakan hal sama, melalui High Level Meeting TPID Bali ini untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyumbang inflasi dan bagaimana cara penanganannya. Ia pun memastikan pasokan bahan pangan untuk Bali dalam jumlah yang cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan melakukan pembelian secara besar-besaran pada saat peak season dan hari raya keagamaan mendatang. *dik