Mangupura (bisnisbali.com) –Presiden Jokowi mengarahkan Kemenpar RI menggenjot pengembangan pariwisata 10 Bali baru. Dewan Pembina Apindo Bali, Panudiana Kuhn Minggu (27/10) menilai pariwisata Bali masih mampu mencapai target kontribusi 40 persen untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Target tersebut masih realistis ketika dalam pencapaiannya mendapatkan dukungan pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota di Bali.Ia menjelaskan dalam pengembangan pariwisata di Bali sudah mengacu pada UU Otonomi Daerah. Hanya saja, pariwisata Bali sempat menurun akibat erupsi gunung agung dan dampak bencana lain di Indonesia.
Dipaparkannya, hunian kamar di Bali bisa mencapai 85 persen. Di tahun 2019Â sekarang hunian kamar masih di bawah 60 persen. Kunjungan wisman dan kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Bali berkisar 15,5 juta orang. Pariwisata Bali masih bisa menggenjot penggarapan wisman ke Bali guna membantu pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia.
Kuhn melihat maju mundurnya pariwisata Bali sangat tergantung kebijakan pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kabupaten/kota di Bali.” Gubernur, Bupati, Wali kota sampai ke lurah/desa ikut menata sektor pariwisata ,” jelasnya.
Ia menilai pariwisata Bali mesti menyikapi sorotan pasar terhadap permasalahan yang dihadapi pariwisata Bali. Ini terutama keluhan wisatawan saat berlibur di Bali. ” Ini akan menjadi ukuran kenyamanan wisatawan selama berlibur di Bali dan mereka bersedia kembali untuk berlibur ke Bali,”
Panudiana Kuhn menambahkan untuk meningkatkan kontribusi kunjungan wisman ke Indonesia, pariwisata Bali perlu memperbaiki infrastruktur. Ini guna mengurangi tingkat kemacetan di kawasan pariwisata. Selain kemacetan, pariwisata Bali wajib memecahkan masalah sampah dan kebersihan. *kup