Minggu, November 24, 2024
BerandaBadungBali Perlu Waspadai Angin Kencang

Bali Perlu Waspadai Angin Kencang

Dalam beberapa hari terakhir beredar pesan berantai di berbagai platform media sosial dan whatshapp yang mengatakan wilayah Indonesia akan dilanda gelombang panas.

Mangupura (bisnisbali.com) –Dalam beberapa hari terakhir beredar pesan berantai di berbagai platform media sosial dan whatshapp yang mengatakan wilayah Indonesia akan dilanda gelombang panas. Menanggapi hal itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan kabar tersebut tidaklah benar alias hoax.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc. menegaskan saat ini wilayah Indonesia memang sedang dilanda suhu panas, namun bukan gelombang panas. Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data histori, suhu maksimun di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat Celsius. Data BMKG menyebut suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat Celcius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas,” ungkap Mulyono.
Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi tiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama tiap tahunnya.
Bahkan pada 20 Oktober lalu terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi, yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8°C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3°C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8°C. Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, dimana pada periode Oktober di tahun 2018 lalu tercatat suhu maksimum mencapai 37°C.
BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini agar minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.
“Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan,” sebutnya.
Sementara itu khusus wilayah Bali, kondisi cuaca secara umum dalam tiga hari ke depan diperkirakan cerah berawan. Suhu udara berkisar antara 22 – 34°C, dengan kelembaban udara berkisar antara 55 – 90 persen. Angin umumnya bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8 – 36 Km/Jam. Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0,25 – 1,25 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1 – 4 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5 – 3.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.5
– 3.5 meter. *dar

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer