Denpasar (bisnisbali.com)-Pariwisata Bali tentunya wajib mensupport Kepemimpinan Presiden Jokowi Jilid II terutama dari sektor pariwisata. Plt. Kadisparprov Bali, Putu Astawa, Rabu (23/10) mengatakan pariwisata Bali mesti optimis mencapai target 7 juta wisatawan mancanegara (wisman) 2019.
Diungkapkannya, untuk mencapai target 7 juta wisman perlu dilakukan berbagai strategi. Ini mencakup penawaran paket wisata, penampilan daya tarik wisata termasuk dari promosi dan pemasaran.
Ia menjelaskan dalam proses pencapaian target 7 juta wisman pariwisata Bali khususnya tidak dihadapkan gangguan bencana alam dan ancaman-ancaman lainnya. Kunjungan wisman ke Bali sangat sensitif dengan masalah gangguan bencana termasuk ancaman seperti gangguan keamanan.
Dipaparkannya, jika masih terjadi gangguan bencana alam berpotensi besar mengurangi kunjungan wisman ke Bali. Bencana alam di Indonesia memang sulit diprediksi.
Hanya saja, dampak gangguan bencana alam ini akan mempersulit Bali dalam mencapai target kunjungan wisman. Di samping gangguan dan ancaman di Indonesia kunjungan wisman ke Bali juga dipengaruhi ekonomi global dan kondisi politik dunia internasional.
Astawa mencontohkan aksi demo yang baru-baru ini terjadi di Hongkong sangat berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali. Perang dagang Cina-Amerika juga mempengaruhi penurunan animo kunjungan wisman ke Bali dan ke Indonesia secara umum.
Pemerintah dan pelaku pariwisata mesti sekuat tenaga menghadapi tantangan dalam pengembangan pasar pariwisata Bali. Semua kejadian termasuk gangguan yang terjadi di Indonesia maupun di dunia akan tetap menjadi bahan evaluasi.
Putu Astawa menegaskan, upaya mengevaluasi target kunjungan wisman ke Bali bukan menjadi solusi mengadapi tantangan pariwisata Bali ke kedepan. Pemerintah bersama stakeholder pariwisata mesti optimis mengejar target 7 juta kunjungan wisman ke Bali 2019. *kup