Riswinandi, Rendah Literasi Asuransi ke Masyarakat

KEGIATAN literasi keuangan perusahaan asuransi ke masyarakat tergolong masih sangat rendah.

462

KEGIATAN literasi keuangan perusahaan asuransi ke masyarakat tergolong masih sangat rendah. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Riswinandi mengatakan, perusahaan-perusahaan asuransi diminta untuk lebih gencar melakukan edukasi literasi keuangan guna lebih mudah mewujudkan program untuk menggaet sejuta polis dari masyarakat.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, baru 3,01 persen. Asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko pada masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.
Tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, turut memengaruhi percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi agar kegiatan penetrasi tidak hanya berfokus di kota-kota besar.
Diakuinya, saat ini sudah tumbuh banyak asosiasi yang mengayomi perusahaan asuransi. Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dituntut bekerja sama dengan seuruh anggota asosiasi asuransi yang beranggotakan asosiasi asuransi umum (AAUI), asuransi jiwa (AAJI), asuransi jaminan sosial (AAJSl), asuransi syariah (AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARINDO) serta penilai kerugian asuransi (APKAi).

Riswinandi meminta keberadaan asosiasi perusahaan asuransi memberikan manfaat untuk mengajak seluruh anggota guna memudahkan penetrasi keuangan kepada masyarakat. Ini melalui kegiatan edukasi dan literasi keuangan akan membantu peningkatan penetrasi perusahaan asuransi. *kup