Denpasar (bisnisbali.com)-Pariwisata Bali sudah dikenal memiliki seni dan budaya unik. Dewan Pembina DPD Asita Bali, Bagus Sudibya, Selasa (22/10) mengatakan pelaku pariwisata Bali harus kreatif mengemas kegiatan festival budaya untuk mengenalkan dan memasarkan produk seni dan budaya di Bali.
Budaya dan produk seni di Bali saling berkaitan. Produk ini bisa disaksikan wisatawan sehingga terbukti produk wisata yang ditampilkan Bali memiliki nilai budaya yang tinggi. Ia menjelaskan produk seni yang dihasilkan memiliki mutu yang tinggi. Produk tersebut diciptakan tangan-tangan masyarakat yang terampil. Produk seni dan budaya ini baik seni ukir, seni lukis, seni patung termasuk karya seni tari.
Bali mesti membuat berbagai macam ajang festival untuk masyarakat dan para seniman untuk menampilkan karya seninya masing-masing. Salah satu contoh pelaksanaan pesta kesenian Bali (PKB) termasuk even festival yang diselenggarakan di kabupaten/kota di Bali.
Festival budaya akan menjadi tempat pemasaran produk lokal. Masyarakat pelaku seni bisa diminta berkreasi dan berinovasi di dalam festival budaya. Ini pada akhirnya dapat memingkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Menurutnya, dalam festival budaya masyarakat tidak hanya bisa memasarkan produk kerajinan lokal. Seniman lokal juga bisa mengenalkan kesenian dan budaya lokal kepada wisatawan yang mengunjungi festival budaya. Melalui festival budaya bisa maksimal menggaet wisatawan mancanegara (wisman) untuk berlibur ke Bali.
Konsul Kehormatan Afrika Selatan untuk Bali ini menyampaikan festival budaya di seluruh Bali ini mesti dimasukan ke dalam kalender of event. Ini selanjutnya bisa disampaikan kepada travel agent maupun kedutaan di luar negeri.
Bagus Sudibya menambahkan dengan dimasukan dalam kalender of event wisatawan akan mudah mendapat informasi festival budaya yang dilaksanakan di Bali. “Dengan melihat kalender of event, wisman bisa menjadwalkan liburan ke Bali bertepatan festival budaya yang dilaksanakan secara kontinyu di Bali,” tambahnya. *kup
