Denpasar (bisnisbali.com) – Perum Jamkrindo meraih dua penghargaan bertaraf internasional sekaligus dalam Global Perfomance Excellence Award (GPEA) 2019 yang diselenggarakan di Bali. Kedua penghargaan tersebut adalah Best In Class dalam kategori keunggulan bisnis untuk korporasi dan APQO President’s Award for Demonstrated Excellence 2019 khusus untuk Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto.
Kedua penghargaan diserahkan di Bali pada Selasa (15/10) dalam rangkaian kegiatan 25th Asia Pacific Quality Organization (APQO) Internasional Conference serta Indonesia Quality and Productivity Convention (IQPC) 2019. Dalam penyelenggaraan GPEA 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab, Perum Jamkrindo meraih penghargaan Best In Class dalam kategori kinerja dan keunggulan bisnis untuk korporasi.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, penghargaan yang diterima perusahaan selama dua tahun berturut-turut tersebut menjadi refleksi atas kerja keras perusahaan dalam menjaga kinerja bisnis yang unggul dan kualitas produk yang andal. ”Penghargaan ini bisa menjadi momentum bagi Perum Jamkrindo untuk terus menjaga kinerja bisnis yang unggul dan meningkatkan kualitas produk,” kata Randi.
Selain meraih dua penghargaan, Perum Jamkrindo juga mengirimkan dua tim untuk mengikuti Lomba Invovasi Ace Team. Keduanya mendapatkan apresiasi berupa 3 star recognation.
Perum Jamkrindo adalah satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) di bidang penjaminan. Melalui bisnis intinya, Perum Jamkrindo berusaha mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kontribusi Perum Jamkrindo dilaksanakan melalui penyediaan layanan penjaminan sehingga UMKM memiliki kesempatan untuk mendapat akses modal dari lembaga keuangan. Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia, Perum Jamkrindo juga bisa melaksanakan penjaminan non-UMKM, tetapi dalam koridor sinergi BUMN.
”Perum Jamkrindo berada dalam ekosistem bisnis dan ekonomi yang terus berubah, mengikuti perubahan dinamika ekonomi global dan nasional. Untuk itu, kualitas layanan dan produk bagi mitra terus ditingkatkan,” ujar Randi.
Perum Jamkrindo terus mencatatkan kenaikan volume penjaminan. Pada Agustus 2019, volume penjaminan Perum Jamkrindo tercatat Rp 143,011 triliun atau meningkat 26,8 persen dibandingkan volume penjaminan pada Agustus 2018 sebesar Rp 112,8 triliun. Volume penjaminan pada Agustus 2019 tersebut sudah mencapai 78,4 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 sebesar Rp 182,36 triliun.
Dari komposisi penjaminan, volume penjaminan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) tercatat Rp 101,72 triliun atau 70,63 persen dari volume penjaminan. Sementara itu, volume penjaminan KUR tercatat Rp 41,3 triliun atau 29,37 persen dari volume penjaminan Agustus 2019.
Peningkatan volume penjaminan, diikuti oleh berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mitra. Pada 2016, Perum Jamkrindo menginisiasi penguatan basis data UMKM melalui pemeringkatan dan pendampingan UMKM.
Pemeringkatan terhadap UMKM tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi informasi asimetris antara UMKM dan para lender (bank dan nonbank), untuk selanjutnya dapat mengurangi biaya perolehan debitur (biaya akuisisi).
Jamkrindo juga terus berupaya meningkatkan kinerja melalui berbagai inisiatif strategis serta berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan dan nonperbankan. *ad1.176