Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliLomba Balita Sehat Jadi Wahana Sosialisasi Kesehatan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak

Lomba Balita Sehat Jadi Wahana Sosialisasi Kesehatan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak

Pemerintah kota (Pemkot) Denpasar kembali menggelar Lomba Balita Sehat Tahun 2019.

Denpasar (bisnisbali.com) –Pemerintah kota (Pemkot) Denpasar kembali menggelar Lomba Balita Sehat Tahun 2019. Kegiatan yang dikemas dalam dua kategori ini digelar di Gedung Sewaka Dharma Kota Denpasar, Rabu (16/10).

Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Sri Armini menjelaskan, pelaksanaan Lomba Balita Sehat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, termasuk balita. Delapan indikator penilaian yang telah ditetapkan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan balita sehat.

Sri Armini menambahkan, keluarga memiliki peranan penting dalam mendukung kesehatan balita. Karenanya dari pelaksanaan kegiatan ini tidak saja menjadi ajang untuk mencari juara, namun bagaimana mampu secara berkelanjutan untuk memberikan sosialisasi tentang balita sehat.

Dinas Kesehatan sendiri telah melakukan beragam upaya untuk mendukung kesehatan masyarakat, termasuk balita. Hal ini dilaksanakan dengan pelaksanaan safari kesehatan, posyandu paripurna, imunisasi, damakesmas serta beragam inovasi lainya.

Beragam upaya ini memberikan dampak maksimal bagi kesehatan masyarakat di Kota Denpasar. seperti halnya mampu menakan angka gizi buruk, serta stunting di Kota Denpasar.

“Dari kegiatan ini kami berharap bagaimana perilaku hidup sehat dilaksanakan oleh masyarakat sehingga mampu menciptakan kesehatan masyarakat termasuk didalamnya Balita Sehat baik dari segi Gizi maupun tumbuh kembang anak,” jelas Sri Armini.

Sementara, Ketua Panitia, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Luh Putu Kertiasih menjelaskan, Lomba Balita Sehat Tahun 2019 ini diikuti oleh 24 peserta yang dibagi atas dua kategori yakni kategori usia enam 6 – 24 bulan dan kategori usia 2 – 5 tahun yang merupakan pemenang lomba balita sehat dari masing-masing kecamatan.

Adapun yang menjadi kriteria penilaian yakni kesehatan psykilogi, kesehatan mata, kesehatan gigi, kesehatan gizi, bina keluarga balita dan kebersihan, bina keluarga balita, peran serta keluarga di masyarakat serta latar belakang pekerjaan dan pendidikan. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer