Denpasar (bisnisbali.com)- Pariwisata Bali ditargetkan mampu berkontribusi 40 persen untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Plt. Kadisparprov Bali, Putu Astawa, Senin (14/10) mengatakan dengan dana promosi terbatas pariwisata Bali akan menggandeng dan bersinergi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI dalam berpromosi.
Hampir dalam 10 tahun pariwisata Bali tergolong minim dana promosi. Tahun ini dan selanjutnya, pariwisata Bali tetap wajib melakukan agenda promosi. Pemerintah provinsi sudah melakukan sinergi promosi dengan pemerintah kabupaten kota di Bali terutama Kabupaten Badung. Dana promosi pariwisata Bali terbatas karena dana APBD provinsi digunakan untuk skala perioritas pembangunan Bali.
Dana promosi pariwisata Bali idealnya Rp15 miliar. Hingga saat ini dana promosi pariwista Bali belum mencapai angka tersebut. Dana promosi pariwisata masih dalam kisaran Rp4 miliar-Rp5 miliar tiap tahunnya. Dana promosi yang dianggarkan Pemprov Bali tersebut untuk promosi dalam dan luar negeri. Tahun 2020 dana promosi pariwisata Bali masih tetap dianggarkan di angka yang sama.
Dengan dana anggaran terbatas, promosi pariwisata Bali mesti disinergikan dengan Badung dan promosi pusat. Pemerintah provinsi sangat berharap pemerintah pusat bisa membantu dalam kegiatan promosi pariwisata. Ini dengan pertimbangan pusat membebankan target kunjungan ke Indonesia sampai 40 persen.
Putu Astawa menambahkan kalau pemerintah pusat tidak memberikan bantuan untuk promosi jadinya dana promosi pariwisata Bali masih sangat kecil. Ini dikarenakan pariwisata dibebankan dengan target berat. “Target kunjungan wisman mesti diimbangi dengan dana promosi,” ucapnya. *kup