TENAGA konstruksi dewasa ini dituntut untuk profesional dalam menjalankan profesinya. Tidak sekadar mencari keuntungan, namun lebih mengedepankan aturan yang berlaku. Hal inilah yang berusaha dipegang teguh Si Gede Nyoman Kencana Adi Putra, kontraktor yang telah memulai usahanya selama bertahun tahun lamanya. “Ya kita memang tidak memungkiri persaingan di dunia konstruksi ini sangat ketat, bahkan belakangan banyak orang yang terjun ke dunia konstruksi, sebagai kontraktor namun tidak mengantongi dan memiliki keahlian sewajarnya, hal ini tentu akan berdampak pada kualitas bangunan,” ungkapnya.
Alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Warmadewa yang lulus pada tahun 2000 ini menambahkan, keberanian seseorang untuk terjun pada dunia konstruksi lebih disebabkan karena tuntutan perekonomian dan bukan karena faktor tanggung jawab serta profesionalitas kerja, akhirnya akan membuat kepercayaan masyarakat akan berkurang karena kualitas bangunan yang dibuat tidak maksimal dan asal-asalan. Hal ini sering terjadi pada bangunan pemerintahan dan fasilitas umum yang menggunakan sistem tender dalam pemenangan proyek.
“Memilih kontraktor yang tepat meskipun dengan sistem tender hendaknya tidak hanya dilihat dari segi nominal saja, namun juga kualitas dan kuantitas kinerjanya. Jangan hanya melihat keuntungan tapi mengabaikan fungsi bangunan yang sesungguhnya sering begitu bangunan di pindahtangankan, kontrak telah selesai berbagai masalah terutama untuk fisik bangunan mulai kelihatan,” ungkap pria kelahiran Badung ini.
Meski demikian, pihaknya yakin tidak semua kontraktor memiliki kebiasaan tidak bertanggung jawab, karenanya perlu dilakukan seleksi yang ketat setiap dlakukannya tender proyek, untuk menghidari masalah di kemudian hari. Dunia konstruksi tidaklah hanya dilihat dari bagian fisik luarnya saja, namun juga kekokohan konstruksi pendukungnya sehingga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya. Paling tidak orang orang yang terjun ke dunia konstruksi haruslah memikirkan kelanjutan dari usahanya dengan menjaga kualitas bangunan yang dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban. *ita