Denpasar (bisnisbali.com)-Bencana alam di Indonesia dan pengaruh aktivitas ekonomi dan politik secara global diharapkan tak langsung berdampak pada penurunan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Plt. Kadisparprov Bali, Putu Astawa Senin (7/10) menilai stakeholder pariwisata diminta agresif untuk menggarap pasar sehingga target kunjungan wisman ke Bali menjadi lebih mudah tercapai.
Kunjungan wisman ke Bali sampai Agustus sudah mencapai 5 juta wisman. Sementara wisman yang berlibur ke Bali 2019 masih ditargetkan sebanyak 7 juta wisman.
Putu Astawa menjelaskan, untuk menggaet wisman ke Bali memang memerlukan kerja keras. Melihat situasi pariwisata Indonesia yang lesu pariwisata Bali tentunya tidak bisa langsung menurunkan angka target kunjungan wisman.
Bukan target kunjungan wisman ke Bali yang dikurangi. Ini melainkan semangat stakeholder pariwisata untuk mengaet wisman yang perlu ditingkatkan.
Lebih lanjut dikatakannya, seluruh stakeholder pariwisata perlu lebih optimal menggeliatkan pariwisata Bali. Upaya bersama ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisman ke Bali.
Menurutnya, kalau stakeholder pariwisata hanya bertujuan mencapai target kunjungan wisman cukup tinggal merevisi target kunjungan dengan kondisi pasar pariwisata Indonesia saat ini. Sebaliknya, pelaku pariwisata Bali mesti lebih agresif menggaet pasar. ” Stakeholder pariwisata Bali mesti agresif mencari celah pasar,” tegasnya.
Putu Astawa menambahkan stakeholder pariwisata mesti aktif menggarap pasar guna menambah pendapatan usaha di sektor pariwisata. Yang terpenting, dengan agresif menggarap pasar akan mempercepat pencapaian target 7 juta wisman ke Bali. *kup