Unit kesehatan Yankestrad ini nantinya akan menjadi unit unggulan. Pasiena tidak hanya mendapatkan layanan medis namun juga memanfaatkan layanan kesehatan tradisional. Ke depannya tidak hanya pasien, penunggu pasien pun bisa mencoba berbagai terapi tradisional yang disediakan.
Direktur RSUD Bangli menjelaskan, sebelumnya pada 2015 pelayanan yang sama yang saat itu bernama poli herbal sempat dimiliki RSUD Bangli, namun poli tersebut tidak dijalankan lagi sejak 2017 karena minimnya anggaran. “Poli herbal sempat operasional sampai 2016 sebelum akhirnya kita hentikan karena terbentur pembiayaan,” ungkap Sudiana.
Dengan dikembangkannya unit Yankestrad yang dibagi dalam tiga sub unit yaitu masing masing sub unit ramuan, sub unit keterampilan serta sub unit khusus. Sub unit ramuan meliputi layanan kesehatan tradisional berupa jamu-jamuan beragam jenis yang diperuntukkan bagi penanganan 11 macam penyakit seperti ramuan kebugaran gastritis, kolesterol, hipertensi hingga hiperglikemia. “Jamu yang kita gunakan kita dapatkan dari balai besar penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Jadi sudah terlisensi serta aman bagi kesehatan,” terang Sudiana.
Untuk unit keterampilan, kata Sudiana, meliputi akupuntur, akupresur, serta spa ibu hamil dan bayi. Sementara untuk sub unit khusus meliputi yoga dan meditasi.
Kemudian yang menarik para penunggu pasien di RSUD Bangli juga bisa menikmati terapi ikan yang belakangan sedang tren untuk kesehatan. Sementara disinggung mengenai ketersediaan SDM, layanan Unit Yankestrad ini ditangani oleh mereka yang sudah menguasai bidangnya. “Tentu tenaga kesehatan yang melayani unit kita ini sudah sangat terlatih dan memahami manfaat dari berbagai obat tradisional ini,” terang Sudiana.
Sementara itu Bupati Bangli, Made Gianyar juga mengatakan, dibukanya layanan unit Yankestrad ini karena melihat potensi yang dimiliki Bangli yang memiliki kondisi geografis pegunungan dan terdapat berbagai tanaman obat herbal yang siap dikembangkan lebih lanjut. Pelayanan kesehatan ini diharapkan dapat membantu meingkatkan derajat kesehatan masyarakat Bangli, apalagi pemanfaatan pengobatan tradisional ini merupakan wujud dukungan Kabupaten Bangli terhadap imbauan pemerintah pusat untuk mengembangkan pengobatan tradisional serta sesuai dengan visi Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali.