Denpasar (bisnisbali.com)-Permasalahan yang mencuat di Indonesia kerapkali dimanfaatkan pesaing untuk menjatuhkan Bali dengan berita hoax. Plt. Kadisparda Provinsi Bali, Putu Astawa, Selasa (1/10) mengatakan, untuk menangkal berita hoax Disparda Bali bersama stakeholder pariwisata meningkatkan koordinasi dengan para konsul negara sahabat di Bali.
Untuk mempertahankan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), pariwisata Bali dituntut mampu mengontrol berita hoax. Dengan intensif bertemu dengan konsul negara sahabat bisa menjadi strategi jitu menangkal isu hoax yang mengancam pariwisata Bali.
Dengan selalu dekat dengan stakeholder pariwisata, pemerintah bisa bersama-sama mengatasi ancaman-ancaman yang merusak citra pariwisata Bali. Ini juga akan memudahkan pemerintah berkomunikasi dengan konsul dari berbagai negara di Bali.
Komunikasi yang cepat antara pemerintah, stakeholder pariwisata dan para konsul bisa mempercepat meluruskan informasi-informasi yang bersifat hoax. Salah satu contoh perdebatan RUU KUHP sempat mendapatkan sorotan keras dari wisatawan Australia yang berkunjung ke Bali.
Sorotan RUU KUHP tersebut disikapi Disparda Bali dengan bertemu konsul Australia. Melalui pertemuan tersebut, pemerintah bersama stakeholder pariwisata meluruskan terkait informasi RUU KUHP. Astawa meyakinkan informasi yang benar terkait RUU KUHP bisa dilanjutkan ke Australia melalui para konsul.
“Ketika dijelaskan oleh para konsulnya, akan lebih dipercaya oleh warga Australia,” ucapnya.
Para konsul yang lain di Bali diharapkan turut menjelaskan kebenaran isu-isu hoax yang sedang di Bali. Ini akan menjadikan pariwisata Bali tetap memiliki daya saing. Ini bagian membangun pariwisata Bali secara fundamental. *kup