Sabtu, November 23, 2024
BerandaAgronomiInvestasi Melambat, Konsumsi Jadi Penggerak Ekonomi Bali 2019

Investasi Melambat, Konsumsi Jadi Penggerak Ekonomi Bali 2019

Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2019 diperkirakan akan berada dalam kisaran 5,60-6 persen year on year mengalami perlambatan dibandingkan triwulan II 2019. Dari sisi permintaan, melambatnya perekonomian Bali tersebut disebabkan oleh tertahannya kinerja komponen utama perekonomian. Kondisi tersebut sebagai dampak efek tingginya kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2018 sebagai dampak dari penyelenggaraan IMF WB AM 2018. Bagaimana pertumbuhan ekonomi 2019 secara keseluruhan?

PERKIRAAN pertumbuhan ekonomi Bali sepanjang 2019 dengan mencermati perkembangan ekonomi, indikator hasil survai dan liaison terakhir, perekonomian Bali pada 2019 akan tetap tumbuh kuat dengan kecenderungan yang melambat. Ekonomi Bali diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 5,7 persen hingga 6,10 persen year-on-year, lebih rendah dibanding proyeksi pada periode sebelumnya.

Komponen yang menjadi motor penggerak ekonomi Bali adalah konsumsi di tengah laju investasi yang melambat. Sementara itu di sisi lapangan usaha ekonomi Bali masih sangat bergantung bidang usaha pariwisata meskipun dengan kecenderungan yang melambat. Pelaksanaan pemilihan umum pada 2019 diyakini memberikan kontribusi terhadap meningkatnya kinerja industri pengolahan sehingga dapat menahan perlambatan lebih lanjut ekonomi Bali pada 2019.

Melambatnya kinerja ekonomi Bali dari sisi permintaan terutama disebabkan oleh perlambatan kinerja komponen ekspor luar negeri dan investasi. Sementara dari sisi penawaran melambatnya kinerja ekonomi Bali disebabkan oleh melambatnya 4 lapangan usaha utama ekonomi Bali yaitu lapangan usaha akomodasi makan minum, pertanian, konstruksi dan transportasi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho menyampaikan, perkiraan lambatnya kinerja ekonomi Bali 2019, baik dari sisi permintaan maupun penawaran disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut meliputi tingginya harga tiket pesawat dan pengenaan bagasi berbayar kepada penumpang oleh beberapa maskapai, menahan laju kunjungan wisatawan khususnya wisatawan domestik sehingga berdampak terhadap tertahannya kinerja lapangan usaha yang terkait dengan bidang usaha pariwisata.

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer