Gianyar (bisnisbali.com) –Bertepatan dengan Peringatan Hari Pariwisata Internasional atau World Tourism Day, Jumat (27/9), Pemkab Gianyar memanfaatkan momen ini dengan me-launching Daya Tarik Wisata (DTW) Candi Tebing Tegallinggah.
Wisata Candi Tebing Tegallinggah yang terletak di Desa Adat Tegallinggah Kec. Blahbatuh Gianyar ini merupakan sebuah candi yang keberadaannya tepat di tebing sebuah sungai.
Candi ini termasuk situs purbakala yang baru beberapa tahun lalu ditemukan. Seorang ahli purbakala berkebangsaan Belanda yang berhasil menemukan situs sejarah yang kaya akan nilai historis-filosofis ini di sebuah tebing di DAS Pakerisan Gianyar Bali.
Pemandangan alam yang indah, didukung oleh suana yang tenang dan terkesan magis membuat DTW Candi Tebing lebih diminati sebagai wisata religi terutama yoga dan melukat di air pancuran sudamala yang terdapat di sana.
Namun seiring perkembangan waktu dan makin canggihnya kekuatan medsos, kini DTW Candi Tebing juga banyak dimanfaatkan sebagai tempat prewed.
Melihat potensi ini sekaligus untuk menjaga kelestarian situs-situs purbakala yang terdapat di kawasan Candi Tebing Tegallinggah, Pemkab. Gianyar melalui Dinas Pariwisata Gianyar mengadakan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Desa Pakraman Tegallinggah terkait dengan diresmikannya DTW Candi Tebing Tegallinggah.
Kadis Pariwisata Gianyar, A.A Gde Putrawan saat launching DTW Candi Tebing Tegallinggah di areal parkir DTW Candi Tebing Tegallinggah, Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh Gianyar, Jumat (27/9) mengatakan dengan diresmikannya DTW Candi Tebing Tegallinggah, sudah tentu kami secara kedinasan sudah bisa memungut retribusi dari penjualan tiket masuk.
Sesuai dengan perjanjian dengan pihak desa adat sudah disepakati pembagian 70 persen untuk dinas dan 30 persen untuk desa adat. “Semoga hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Ditambahkan A.A Gde Putrawan, PKS atau perjanjan kerja sama ini berlaku 5 tahun ke depan dengan perjanjian yang sudah disepakati, dan jika sudah berakhir tentu akan diperbaharui lagi dengan perjanjian yang tentu saja disesuaikan lagi.
Begitu pula dalam hal pengelolaan, pihaknya juga sudah bersinergi dengan Pokdarwis setempat sehingga lebih leluasa nantinya penataan ini akan seperti apa modelnya.
Menurut A.A Putrawan penataan objek wisata Candi tebing sebenarnya sudah jalan dari dulu, seperti parkir, toilet, dan beberapa sarana penunjang wisata lainnya.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Bendesa Desa Adat Tegallinggah, I Ketut Riman, S.Pd. Jauh sebelum diresmikan sebagai destinasi DTW, di Desa Tegallingah sudah memiliki kelompok atau penggiat wisata yang tujuannya sebagai penunjang objek wisata Candi Tebing.
Salah satunya ada wisata water tubing di jalur DAS Pakerisan dan wisata trekking di sekitar pesawahan objek wisata. “Ke depan kami juga rencananya akan melengkapi dengan wisata kuliner, dan beberapa aktivitas wisata penunjang lainnya,” jelas I Ketut Riman.
Sementara itu sambutan Bupati Gianyar, yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab. Gianyar, I Wayan Suardana mengatakan dengan diresmikannya DTW Candi Tebing Tegallinggah tentunya mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan wisata di Desa Tegallinggah.
Hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, untuk mengembangkan desa-desa wisata untuk menggali berbagai potensi desa di bidang pariwisata.
“ Saya berharap dengan diresmikan DTW Candi Tebing Tegallingah akan memberikan kesan positif dari para wisatawan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar,” tegas, I Wayan Suardana. *kup