Mangupura (bisnisbali.com) – Kemajuan koperasi sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang mengelola. Untuk itu Koperasi Subhakti Ungasan terus berupaya meningkatkan pengetahuan pengurus dengan mengikuti berbagai diklat.
Ketua Koperasi Subhakti Ungasan, I Made Suanda Wisnaya, S.E., mengatakan, pihaknya sangat konsen dalam peningkatan kapasitas SDM, karena itu menjadi kunci sukses dalam menjalankan koperasi. “Jadi kita melihat ini adalah hal yang bagus untuk pondasi kita, terutama bagi karyawan yang baru mengenal koperasi. Kita melihat ada kesempatan mengembangkan kemampuan pengurus, pasti kita kirim karena sangat penting apalagi diklat kali ini diselenggarakan oleh Forum Koperasi (Forkop) Ungasan,” katanya di sela-sela Diklat bagi Frontliner Koperasi, Sabtu (28/9) di Ungasan.
Ia mengatakan, komitmen Koperasi Subhakti dalam meningkatkan kualitas SDM, karena untuk bisa bergerak ke depan menghadapi pergerakan yang sangat cepat zaman sekarang. “Kita harus mempersiapkan diri dengan cara terus mengisi diri melalui diklat-diklat. Bahwa yang namanya pendidikan sebenarnya makin banyak kita berinteraksi dan setiap pelatihan itu pasti ada hal yang positif untuk kita bisa ambil,” tuturnya.
Dengan bekal tersebut pengurus terutama di lini pimpinan bisa membuat inovasi yang dapat membawa koperasi berkembang lebih cepat dan mensejahterakan anggota. “Menurut saya keberhasilan lembaga itu akan sangat tergantung dengan kemampuan pemimpin. Bukan saja bagaimana dia secara akademik tetapi memiliki emosional yang bagus dan mempunyai spiritual yang bagus, jadi bagaimana dia emosionalnya meletakkan kecerdasannya dan juga bagaimana hubungannya dengan Tuhan dan dengan anggotanya, itu pondasi dasar yang harus dimiliki oleh seorang leader,” katanya.
Ketua Forkop Ungasan, I Nyoman Sukarta, S.E., menerangkan, diklat kali ini terkait strategi dan keterampilan efektif bagi frontliner koperasi. “Karena memang jumlah frontliner yang ada di koperasi terbanyak sehingga perlu kiranya kita bekali mereka dengan pelatihan-pelatihan. Dimulai dari dasar-dasar perkoperasian, kemudian tentang customer service yang terakhir adalah motivasi, jadi kita juga memberikan motivasi kepada teman-teman yang ada di garda yang paling terdepan sehingga mereka benar-benar termotivasi untuk bekerja,” kata Manager Koperasi Subhakti tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, bagian frontliner ada kasir, customer service dan kolektor yang bersentuhan langsung dengan costumer (anggota). “Kami dari Forkop berupaya menggelar diklat secara rutin untuk meninggalkan kualitas SDM perkoperasian di Ungasan. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap gerakan koperasi akan meningkat, seiring meningkatnya kesejahteraan anggota koperasi,” katanya.
Delapan koperasi dari 10 koperasi anggota Forkop mengikuti diklat kali ini. Dengan demikian, koperasi di Ungasan diharapkan dapat tumbuh bersama. “Forkop kita mengadakan pelatihan setiap tahun dan kita ke depan juga akan terus menggali ini bahkan setahun kita targetkan ada 3 kali pelatihan karena memang kita yakini bahwa koperasi itu berkembang adalah karena pelatihan pendidikan seperti itu kita inginkan SDM yang mengelola koperasi ini benar terdidik. Mengenai pendidikan bahwa selama ini pendidikan-pendidikan yang biasa diikuti dari dinas biasanya adalah tentang standar kompetensi nasional, kita di sini sengaja mendesain pelatihan yang sedikit berbeda karena memang pendidikan-pendidikan seperti ini tidak kita temukan di pendidikan standar kompetensi,” katanya. *adv