Denpasar (bisnisbali.com) –Cakupan pengobatan AIDS atau pengobatan ARV di Indonesia tercatat hanya 17% dan di Bali hingga Juli 2019 tercapai lebih tinggi dari nasional yaitu 56 % dari target nasional 55%. Untuk itu informasi atau sosialisasi pengobatan AIDS harus lebih terus digencarkan untuk memutus atau meminimalisir penyebaran virus HIV.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar sekaligus Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tri Indarti, dalam acara diskusi strategi peningkatan pengobatan AIDS di Denpasar, Kamis (26/9) lalu mengatakan, penyebarluasan informasi yang baik terkait cara pengobatan AIDS sangat diperlukan masyarakat. Karena dengan makin banyak ODHA (orang yang terinfeksi HIV) yang melakukan pengobatan ARV maka semakin kecil juga tingkat perkembangan dan penularan HIV yang terjadi. Disamping pencegahan penularan HIV dengan berperilaku di luar risiko.
Edukasi terkait penularan HIV serta pengobatan HIV juga harus sering dilakukan, agar tidak menjadi hal yang tabu lagi dibicarakan. “Hingga saat ini masih ada sikap diskriminasi terhadap ODHA, sehingga banyak masyarakat yang beresiko enggan untuk melakukan tes. Padahal jika sudah tes, dan diobati, itu akan membantu menekan perkembangan virus dalam diri ataupun penyebaran virus dari satu individu ke individu lain,” ujarnya.
Dalam hal ini, pihaknya mengupayakan berbagai strategi agar yang beresiko mau tes dan yang positif mau berobat (ARV). Dijelaskannya, di Denpasar estimasi orang beresiko (memiliki perilaku berisiko terkena virus HIV) mencapai 10.831 orang. Sementara yang sudah tes dan tercatat sebagai ODHA 10.317 orang. Data yang dihimpun sejak 2016 ini, menyatakan dari 10.317 ODHA tercatat 7.720 orang melakukan pengobatan. Dan hingga Maret 2019 catata ODHA yang mengikuti pengobatan menurun yaitu hanya 4.488 orang.
“Hal ini karena banyak faktor. Tidak terdeteksi, pindah tempat tinggal atau memang tidak lagi minum obat,” terangnya sembari mengatakan pengobatan (ARV) dilakukan seumur hidup.
Beberapa upaya yang dilakukan pihaknya, untuk menekan penyebaran virus HIV, diantaranya, menemukan orang yang positif HIV, meningkatkan jumlah dan kualitas layanan pengobatan dukungan perawatan hingga meningkatkan capaian ODHA minum ARV. Ketiga hal ini dikatakannya membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan. *wid