Bangli (bisnisbali.com) –Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menumbuhkembangkan budaya baca bukan hanya pada anak sekolah tetapi semua kalangan. Itu karena perpustakaan adalah sebagai wahana belajar sepanjang hayat. Terkait ini digelar acara Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca Tahun 2019.
Acara yang dipusatkan di depan monumen Perjuangan Kapten Anom Mudita Bangli dihadiri oleh Asisten I Setda Kabupaten Bangli, Ketua DPRD Kabupaten Bangli Forkompimda Kabupaten Bangli, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Bali, Kepala sekolah, Komite Sekolah dan siswa SD dan SMP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Bangli Drs. I Nyoman Sumantra, M.Ag melaporkan Pelaksanaan kegiatan hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar membaca tahun 2019 digelar dengan maksud untuk memperingati Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan yang tujuannya untuk menumbuhkembangkan budaya membaca pada semua kalangan masyarakat guna meningkatkan kualitas kepribadian bangsa Indonesia dengan menggunakan anggaran yang dibebankan pada APBD Kabupaten Bangli tahun 2019.
Dengan berbagai kegiatan diantaranya lomba bercerita tingkat sekolah dasar sebagai juara satu dimenangkan oleh Ni Nyoman Yuni Puspita Saraswati dari SDN 1 Apuan. Juara II dimenangkan oleh Ni Nengah Adenia Puspadewi dari SDN 1 Tembuku, juara III dimenangkan oleh I Gede Pasek Wida Gama SDN 2 Tembuku. Berikutnya lomba gemar membaca tingkat SMP juara satu dimenagkan oleh NI Luh Komang Anik Senja Pratiwi dari SMPN 4 Tembuku, juara II dimenagkan oleh Ni Luh Eka Setyawati SMPN 2 Bangli dan Juara III Ni Putu Satya Pradewi SMPN 3 Bangli.
Sambutan Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Bali yang dibacakan oleh Sekdis Perpustakaan Prov Bali I Gusti Bagus Wiryanata menyampaikan Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Lanjut berdasarkan hal tersebut perpustakaan harus hadir untuk memberikan layanan kepada pustaka secara prima, agar dapat meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk saat ini berdasarkan hasil sensus perpustakaan nasional 2018 bahwa Bangsa Indonesia menduduki peringkat ke-2 negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak di dunia dengan jumlah perpustakaan 164.610 perpustakaan di bawah negara India di urutan pertama denagan jumlah 323.605 perpustakaan. âTujuan pembangunan nasional akan dapat tercapai bila didukung oleh seluruh komponen bangsa termasuk generasi muda yang mempunyai peranan penting dalam menentukan nasib bangsa,â terangnya.
Sementara itu sambutan Bupati Bangli yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Umum Drs. Nyoman Puja, M.Si menyampaikan untuk melaksanakan kewajiban pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa sangat perlu ditumbuhkan budaya âGemar Membacaâ melalui pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan. Oleh karena itu tetap harus diingatkan agar ke depan Bangli bergerak lebih maju dalam menata pendidikan dalam arti seluas-luasnya, baik dikeluarga, sekolah dan masyarakat karena dari sinilah kita dapat mewujudkan revolusi mental. âindikator dalam meningkatkan pendidikan adalah dengan gemar membacaâ terangnya. Lebih lanjut dikatakan dengan berpayung pada VISI âMembumikan Ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk Mewujudkan Masyarakat Bangli Yang Gita Santi, maka perpustakaan merupakan salah satu pintu menuju hal tersebut, oleh karena itu jadikanlah perpustakaan sebagai sahabat terbaik bagi keluarga masyarakat Bangli,” tambahnya.
Tidak semua masyarakat bisa mengakses ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal, tapi semua orang bisa memanfaatkan perpustakaan karena perpustakaan adalah tempat belajar sepanjang hayat âlong liive learningâ. Oleh karena itu perpustakaan harus dikelola secara profesional dan cantik karena perpustakaan adalah oksigennya pendidikan. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya perpustakaan, hal ini sangat penting karena masyarakat pemakai jasa perpustakaan akan merasa senang dan tidak bosan untuk datang keperpustakaan.
âMari kita tingkatkan kunjungan perpustakaan meski untuk bisa mencapai hal tersebut harus diawali dengan paksaan berikutnya menjadi biasa dan akhirnya menjadi budaya bagi masyarakat untuk terus membaca,â harapnya.*ita