Denpasar (bisnisbali.com)-Eropa dan Amerika merupakan pasar besar pariwisata Bali dan harus digarap optimal. Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali, Dr. I Putu Anom, M.Par, Senin (23/9) mengatakan, potensi wisatawan mancanegara (wisman) dari kedua pasar ini lebih lama menginap dan berlibur di Bali.
Wisatawan asal USA maupun Inggris dan wisatawan dari negara di Benoa Eropa lainnya tentu masih potensial mengunjungi Bali. Mereka tertarik berlibur ke Bali karena keunikan alam terutama budaya Hindu Bali yang adiluhung.
Ia menjelaskan wisatawan dari Amerika dan Eropa memerlukan waktu lebih panjang untuk tiba di Bali. Ini menyebabkan mereka lebih lama berlibur di Bali melihat jarak yang jauh dari negaranya menuju Bali.
Untuk wisman asal Jepang tentu juga tetap potensial mengunjungi Bali. Ini termasuk wisman asal Korsel maupun beberapa kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam yang mulai ramai mengunjungi Bali. Pada intinya semua pasar wisman yang potensial perlu digarap dengan baik. Ini tentunya Bali wajib memenuhi fasilitas yang dibutuhkan wisman selama berlibur di Bali.
Putu Anom menambahkan pelaku pariwisata Bali mesti meningkatkan kuantitas dan kualitas destinasi wisata Bali. Ini menjamin rasa aman dan nyaman dan yang wajib diusahakan agar orang Bali sebagai pelaku budaya harus mendapat manfaat dari aktivitas pariwisata Bali. “Wisatawan asal Amerika dan Eropa sangat peduli dengan lingkungan dan pelestarian budaya Bali,” tambahnya. *kup