Tabanan (bisnisbali.com) –Kaya akan potensi alam khususnya sektor pertanian, kini Kecamatan Pupuan berambisi menggenjot pengembangan desa wisata yang sekaligus jadi upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat nantinya. Saat ini dengan 14 desa yang ada, Kecamatan Pupuan telah memiliki tiga desa yang telah mengantongi SK sebagai kawasan Desa Wisata.
Tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Kabupaten Tabanan asal Desa Belimbing, Pupuan, I Gusti Nyoman Omardani, belum lama ini mengungkapkan, saat ini baru 3 desa di Kecamatan Pupuan yang sudah mengantongi SK sebagai Desa Wisata. Yakni, Desa Belimbing, Desa Sanda, dan Desa Munduk Temu. Imbuhnya, meski baru tiga yang mengantongi SK, potensi di 11 desa lainnya memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata.
“14 desa ini memiliki potensi yang berbeda-beda, namun semua desa tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata. Salah satu contoh, Desa Pujungan yang terkenal dengan objek wisata spiritual, di sana juga ada air terjun, termasuk pengolahan kopi. Jika potensi itu dikembangkan, maka menjadi daya tarik bagi pengembangan Desa Wisata nantinya,” tuturnya
Jelas Omardani, potensi yang dimiliki di 11 desa yang belum mengantongi SK sebagai Desa Wisata tersebut, kini sedang diupayakan salah satunya dengan membuka akses jalan sehingga tercipta sinergi antara satu desa dengan desa lainnya.
Katanya, kini tinggal bagaimana cara untuk mempolakan agar kegiatan pariwisata bisa maksimal dan ini dibutuhkan komitmen dari semua pihak.
Selain itu sambungnya, terkait upaya pengembangan Desa Wisata di Desa Pupuan, pihaknya juga sudah mengambil langkah. Yakni, memasukan dalam perencanaan daerah, terutama dalam persiapan RDTR dengan mengkemas kawasan pertanian ini dipadukan dengan pariwisata.
Selain itu, seiring juga dengan pembuatan Perda Agribisnis terintegrasi yang memberikan ruang pada potensi daerah untuk dikembangkan tanpa mengubah keadaan wilayah, hal itu juga di adopsi dalam rangka meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat desa dari sektor pariwisata.
“Dari regulasi, kongkritnya sudah mulai dipersiapkan. Salah satunya pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Sanda, penetapan sejumlah Desa Wisata, memberikan pendidikan dan pelatihan dalam rangka kegiatan pariwisata, hingga persiapan infrastruktur salah satunya pasar agro,” paparnya.
Sementara itu, tambahnya selama ini tingkat angka kunjungan wisatawan di tiga Desa Wisata di Kecamatan Pupuan mengalami tren pertumbuhan yang positif, bahkan angka kunjungan wisatawan rata–rata mencapai ratusan per bulan. Sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara (wisman) asal dari Australi, dan Eropa yang tertarik pada wisata alam.*man