Denpasar (bisnisbali.com)-Nilai mata uang rupiah mengalami beberapa kali pelemahan sebelumnya di kisaran Rp13.000 per dollar AS kini sampai menyentuh Rp14.000 per dollar AS.
Dewan Pembina Apindo, Panudiana Kuhn Senin (16/9) mengatakan kondisi terbalik ketika rupiah melemah wisatawan mancanegara (wisman) akan semakin tertarik berwisata ke Bali karena semua produk dan paket wisata menjadi lebih murah.
Diungkapkannya, fluktuasi nilai rupiah dan nilai dollar AS akan berimbas pada sektor pariwisata khususnya di Bali. Wisman yang menggunakan mata uang dolar akan diuntungkan dengan pelemahan nilai rupiah.
Kuhn menjelaskan paket wisata, tiket masuk objek wisata termasuk harga kuliner di Bali secara umum masih dijual dengan nilai rupiah. Ketika nilai rupiah melemah maka ada selisih lebih tinggi antara nilai dolar dengan nilai rupiah.
Dipaparkannya, nilai dolar yang lebih tinggi wisman memiiliki kemampuan berbelanja yang lebih tinggi. Mereka bisa berbelanja lebih banyak ketika berlibur ke Bali.
Ketika rupiah melemah animo wisman untuk berlibur ke Bali makin meningkat. Nilai selisih lebih dolar dengan rupiah, akan dimanfaatkan untuk membeli tambahan produk wisata atau oleh-oleh dari Bali.
Walaupun kondisi rupiah melemah sektor pariwisata diyakinkan tetap tumbuh. Wisman akan menganggap berlibur di Bali menjadi lebih murah.” Pelemahan nilai rupiah justru bagus untuk pariwisata Bali,” tegasnya. Produk wisata termasuk semua harga hotel sudah menggunakan Rupiah. Wisman akan merasakan berlibur di Bali lebih murah.
Menurut Kuhn, fasilitas dan layanan akomodasi di Bal tidak menjadi masalah bagi wisatawan. Pariwisata mesti segera menangani masalah macet, kebersihan dan harga tiket mahal. Panudiana Kuhn menambahkan pemerintah bersama aparat keamanan wajib menjaga keamanan . Kalau sudah dinilai murah, pemerintah bersama pelaku Pariwisata wajib mengoptimalkan promosi.,” tambahnya. *kup