Mangupura (bisnisbali.com)-Bali dihadapkan dengan masalah kebersihan terutama sampah plastik. Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badung, Jumat (13/9) mengatakan untuk mengurangi sampah plastik di Kawasan Pariwisata Badung, pemerintah mengoptimalkan gerakan serentak (gertak) sampah plastik maupun sampah organik.
Sampah plastik dan sampah kiriman menjadi sorotan pasar pariwisata Bali. Menyikapi sorotan pasar pariwisata Bali, pemerintah dan pelaku pariwisata di Badung membuat program bersih sampah plastik.
Untuk menjaga lingkungan pariwisata bebas sampah plastik, Kabupaten Badung sudah mempunyai program bersih-bersih melalui gerakan serentak (gertak). Ini bertujuan menuju kawasan pariwisata Badung bersih.
Kegiatan gertak ini tiap minggu pertama tiap bulannya. Ini melibatkan masyarakat, pelajar dan pelaku pariwisata.
Pemerintah Badung tentu mengapresiasi kegiatan suksma Bali yang dirancang seluruh stakeholder pariwisata Bali bersama tokoh masyarakat. Ini melakukan gerakan terima kasih kepada Bali dengan nama suksma Bali.
Menurut Made Badra, program suksma Bali ini akan lebih mensemarakan kegiatan gertak di Bali dan Badung pada khususnya. Ini juga bagian mengedukasi masyarakat untuk bisa hidup persih sehingga Bali bebas dari sampah plastik.
Program suksma Bali dirancang menjadi acara tahunan tetap dan diharapkan ke depan bisa menjadi tradisi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Masyarakat khususnya di kalangan industri pariwisata maupun non pariwisata ikut dilibatkan gun menjaga kebersihan.
Diakuinya, untuk masalah keterbatasa air bersih memang menjadi persoalan ke depan. Ini mengingat kebutuhan air untuk industri pariwisata cukup tinggi.
Made Badra menambahkan pemerintah bersama masyarakat perlu melakukan penghijauan untuk menjaga cadangan air tanah. Mengingat cadangan air tanah saat ini sudah mulai turun. “Untuk itu seluruh stakeholder mesti melestarikan sumber daya air ini harus terus digaungkan,” ucap Made Badra. *kup