Bali Kembangkan Kelapa Kopyor
KELAPA adalah salah satu komoditi perkebunan unggulan di Bali. Kelapa tidak hanya digunakan sebagai sarana upacara umat Hindu di Bali, namun juga makin tinggi permintaannya untukĀ kelapa muda bagi wisatawan.
Untuk memenuhi kebutuhan kelapa muda bagi wisatawan, saat ini Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali tengah mengembangkan kelapa kopyor di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si. memaparkan, kebun kelapa rakyat di Bali tercatat seluas lebih dariĀ 70.000Ā ha, tersebar di seluruh Bali dan terluas di Kabupaten Jembrana. Jenis kelapa yang banyak dibudidayakan adalah kelapa dalam, kelapa genjah kuning dan merah. Akhir-akhir ini dikatakan cukup banyak dikembangkan kelapa genjah salak yang juga disebut kelapa daksina.
“Kebutuhan akan daun dan buah kelapa di Bali cukup banyak. Selain untuk kebutuhan upacara, kelapa juga dibutuhkan untuk restoran khususnya untuk minuman kelapa muda. Pemerintah terus mendorong perkembangan kelapa di Bali antara lain dengan program peremajaan kelapa dan perluasan tanam, termasuk menambah koleksi jenis tanaman kelapa,” ucap Wisnuardhana, Jumat (13/9) kemarin di Tabanan.
Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan akan kelapa muda, pihaknya menyerahkan bantuan bibit kelapa kopyor kepada Kelompok TaniĀ Uma Nadi Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Bibit kelapa kopyor yang diserahkan adalah bibit hasil pengembangan kultur jaringan yang diperbanyak oleh Balai Besar Pembibitan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan-Surabaya.
“Kelapa kopyor memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dari kelapa biasa. Harga 1 butir kelapa kopyor dapat mencapai Rp40.000, artinya 10 kali lebih mahal dari harga kepala biasa,” tukasnya.
Kelapa kopyor memiliki rasa yang lebih manis dan gurih, serta renyah karena daging buah terlepas dari tempurungnya. Pasar kelapa kopyor baik untuk restoran, para pedagang minuman kelapa muda dan untuk kebutuhan industri (kosmetik) juga terbuka cukup besar.
“Saya harapkan kebun percontohan pada Kolompok Tani Uma Nadi, Desa Antosari dengan mengembangkan 50 pohon kelapa kopyor dari kultur jaringan tersebut dapat dikembangkan pada kelompok subak abian lainnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” harapnya.
Wisnuardhana menambahkan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali bekerja sama dengan balai-balai benih dan balai-balai penelitian perkebunan Kementerian Pertanian akan terus berkoordinasi untuk pengembangan komoditi perkebunan bernilai tinggi di Provinsi Bali. *pur