Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliTim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Nilai Kabupaten Gianyar

Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Nilai Kabupaten Gianyar

Gianyar (bisnisbali.com) –Tim Penilai Kabupaten Sehat Tahun 2019 mendatangi Kabupaten Gianyar, Senin (9/9). Tahun ini Kabupaten Gianyar akan diverifikasi kembali oleh tim pusat dalam rangka penghargaan Swasti Saba tingkat Wistara (Pengembangan).

Kedatangan tim yang diketuai Donald Simanjuntak dari Direktorat Kesehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan tersebut diterima Asisten Adminsitrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Gianyar, Drs. I Made Suradnya, M.Si. didampingi Ketua TP TPP Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Kepala Dinas Kesehatan, Ida Ayu Cahyani Widyawati di Ruang Pertemuan Bappeda dan Litbang, Kabupaten Gianyar.

Ketua Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gede Geria memaparkan, pada Tahun 2017 dan 2018, penyelenggaraan kabupaten sehat di Kabupaten Gianyar mengikuti lima tatanan dari delapan tatanan yang ada. Yakni, tatanan permukiman, sarana dan prasarana sehat dengan lokus verifikasi lapangan di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, tatanan pariwisata sehat di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, tatanan ketahanan pangan dan gizi di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, serta tatanan kehidupan sosial yang sehat di Yayasan Mutiara Ubud, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring.
Dikatakan, program pengembangan kabupaten/kota sehat merupakan pembangunan berbasis masyarakat, memberdayakan sumber daya yang ada di masyarakat pada tiap tingkatan dari kabupaten sampai desa dengan membuat forum di tingkat kabupaten dan kecamatan di tujuh kecamatan, pokja desa/kelurahan sehat di 70 desa atau kelurahan.
“Keterlibatan masyarakat dalam forum di tingkat kabupaten, kecamatan dan pokja diharapkan masyarakat lebih mandiri, mampu dan mempunyai kesempatan menjadi mitra pemerintah dalam melakukan pembangunan,” imbuh AA Gede Geria.

Sementara Bupati Gianyar yang diwakili Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdakab, Gianyar, Drs. I Made Suradnya, M.Si. mengatakan, untuk mewujudkan Kabupaten Sehat di Kabupaten Gianyar beberapa kegiatan telah dilaksanakan. Ini diantaranya, penurunan kasus stunting dari 40,9 persen pada tahun 2013 menjadi 12,1 persen pada tahun 2019, dengan melaksanakan berbagai kegiatan intervensi baik spesifik maupun intervensi sensitif. Ini diantaranya memberikan bantuan truk pengangkut sampah untuk pelayanan sampah sampai ke desa.
Kegaiatan peningkatan desa ODF (Open Defication Free) sampai tahun 2019, sebanyak 32 desa/kelurahan. Kegiatan  pemberian akses pelayanan kesehatan dengan membenahi Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar, membangun rumah sakit di Kecamatan Payangan serta pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas.
Kegiatan penyiapan kendaraan anak sekolah yang aman bagi anak sekolah secara gratis.  Semua kegiatan tersebut mendorong dan memfasilitasi inovasi-inovasi oleh OPD, kecamatan serta desa untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Gianyar sebagai kabupaten sehat.
“Kegiatan verifikasi ini merupakan momentum penting untuk mengevaluasi dan merupakan indikator untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembangunan di Kabupaten Gianyar,” imbuh Suradnya.
Sementara Ketua Tim Penilai Kabupaten/Kota Sehat, Donald Simanjuntak mengatakan, tujusn kegiatan kabupaten/kota sehat ini untuk mewujudkan kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman serta sehat. Dalam hal ini, tak hanya menyangkut sarana dan prasarana kesehatan tetapi juga adanya program-program pembangunan yang berwawasan kesehatan.
“Verifikasi ini untuk memastikan bahwa usulan Kabupaten Gianyar, penghargaan Swasti Saba Wistara sudah melaksanakan lima tatanan itu,”kata Donald Simanjuntak.
Penyelenggaran kabupaten/kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat yang ditempatkan sebagai pelaku utama. Sedang, pemerintah hanya selaku fasilitator. Tujuannya, agar semua program tersebut menyentuh langsung ke masyarakat, melalui kesepakatan bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat bukanlah tujuan akhir. Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat yang indikatornya bersih, aman, nyaman dan sehat,” tambah Donald Simanjuntak. *kup

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer