Tabanan (bisnisbali.com) –Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan berencana kembali akan mengajukan tiga varietas produk pertanian lokal untuk mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat. Sebelumnya, Tabanan telah mengantongi sertifikasi untuk gonda timpag, duren kunyit, salak madu dan bambu tabah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Nyoman Budana, di Tabanan, Rabu (11/9) mengungkapkan, saat ini sedang mendata sejumlah varietas pertanian lokal Tabanan yang akan diajukan lagi untuk mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat. Terkait itu, dari Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSB) sudah mengambil tiga varietas sebagai sampel yakni, pangi, kacang merah dan sawo untuk proses pengajuan.
“Tiga varietas tersebut merupakan produk pertanian khas Tabanan, bahkan untuk kacang merah merupakan komoditi alternatif yang dikembangkan pada musim kering, selain padi untuk sejumlah daerah di Tabanan,” tuturnya.
Jelas Budana, kacang merah ini menjadi tanaman alternatif dikembangkan di daerah Selemadeg pada musim kering. Lanjutnya, untuk pengembangan tanaman pangi di Tabanan terdapat di daerah Penebel, Pupuan dan Selemadeg, sedangkan untuk potensi pengembangan tanaman sawo banyak terdapat di daerah Selabih dan Selemadeg Barat.
“Kini tiga varietas pertanian lokal Tabanan tersebut sudah proses di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali,” ujarnya.
Rencananya, setelah pengajuan tiga varietas pertanian lokal tersebut, pihaknya berencana juga akan mengajukan untuk hal sama pada komoditi duren galeng yang pengembangannya terdapat di daerah Pupuan dan Selemadeg Barat. Selain itu, hal sama juga diajukan untuk komoditi beras hitam dan wani.
“Namun, khusus untuk wani ini masih akan dibicarakan dengan pihak Provinsi, mengingat tanaman tersebut potensi pengembangannya juga terdapat di kabupaten lainnya di Bali selama ini,” tandasnya.
Sementara itu menurutnya, selama ini Kabupaten Tabanan sebenarnya memiliki banyak varietas pertanian lokal yang berpotensi diajukan untuk mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat, bahkan jumlahnya mencapai puluhan lebih. Sebab contohnya hanya untuk di jenis durian, tanaman buah tersebut memiliki hingga lima jenis varietas.
“Namun dari banyak varietas tersebut, sata ini baru empat varietas saja yang sudah diajukan dan mengantongi sertifikasi dari pemerintah pusat. Varietas lain akan kami ajukans ecara bertahap nantinya,” tandasnya.
Tambahnya, dari upaya pengajuan varietas pertanian khas Tabanan untuk mendapatkan sertifikasi ini, harapannya nanti tidak ada pihak lain yang bisa mengklaim tanaman tersebut. Akuinya, langkah ini merupakan langkah antisipasi terhadap varietas pertanian lokal.*man