Gianyar (bisnisbali.com) – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berada di tengah-tengah masyarakat desa adat memiliki kesempatan untuk menggali secara mendalam segala potensi yang ada. Dengan membaca karakter dan aktivitas masyarakat, LPD harus mampu membuat program keuangan yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satunya tabungan program yang telah dimiliki beberapa LPD di Bali memberi ketertarikan bagi masyarakat. Hal ini membantu meningkatkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) di LPD tersebut.
Seperti yang terjadi di LPD Desa Adat Guwang, Gianyar, memiliki berbagai program tabungan, mulai dari tabungan upacara, tabungan hari tua hingga tabungan pendidikan. Ketiga jenis tabungan ini bertujuan untuk menyiapkan kebutuhan di masa depan.
Kepala LPD Desa Adat Guwang, I Wayan Wita mengatakan, tabungan program ini terutama program pendidikan sangat diminati masyarakat. Pihaknya mengatakan, kebutuhan di dunia pendidikan khususnya pada tahun ajaran baru cukup tinggi. Hal ini yang membuat masyarakat menyiapkan jauh-jauh hari dana tersebut dengan tujuan anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Selain membantu masyarakat dalam menyiapkan kebutuhan dana, tentunya ini juga dijadikan peluang bagi LPD untuk menambah jumlah DPK. “Masyarakat merasa terbantu dengan program ini, sedikit demi sedikit dana yang dikumpulkan menjadi besar,” ungkapnya.
Melihat kebutuhan masyarakat menjadi hal yang harus diperhatikan dalam membuat program tabungan. Senada dengan itu, LPD Desa Adat Kesiman Denpasar juga memiliki tabungan program yang menarik minat masyarakat.
Selain tabungan program untuk upacara ataupun untuk dunia pendidikan, Kepala LPD Desa Adat Kesiman I Wayan Rayun mengatakan, pihaknya juga memiliki program pecingkreman yang dimanfaatkan masyarakat untuk hari raya. “Pecingkreman ini biasanya ramai ditujukan untuk Hari Raya Galungan. Masyarakat akan menyetorkan dana secara berkala setiap waktu dengan nominal yang diinginkan. Kalau sudah hari raya tabungan ini otomatis cair,” katanya. *wid
