Mangupura (bisnisbali.com) – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara pertama di Tanah Air yang menggunakan fasilitas X-ray ATRS (Automated Tray Return System) dan Autogate Paspor (Imigrasi).
Selain itu bandara tersibuk di bawah naungan PT Angkasa Pura I (Persero) ini juga mulai mengoperasikan Boarding Pass Scanner (Flap Barrier). Peresmian ketiga fasilitas canggih tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie serta General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Herry A. Y. Sikado, Selasa (3/9).
X-ray ATRS merupakan sistem pemeriksaan penumpang dan bagasi dengan teknologi pemindaian tingkat tinggi (advanced technology) yang berada di area screening check point (SCP) terminal keberangkatan internasional, yang akan meningkatkan jaminan keamanan, keakuratan dan menurunkan stres akibat waktu antrean dan berbagai keuntungan lainnya. X-ray ATRS ini juga akan mempercepat proses pemeriksaan barang dan calon penumpang.
“Beberapa fasilitas baru ini akan mempercepat proses pemeriksaan, baik barang, penumpang, boarding pass dan paspor untuk keperluan imigrasi sehingga berdampak pada bertambahnya tingkat kenyamanan calon penumpang ketika melakukan proses pemeriksaan di bandara.
Kami senantiasa berkomitmen untuk mengutamakan kenyamanan penumpang tanpa mengesampingkan aspek keamanan penerbangan. Salah satunya melalui implementasi fasilitas baru ini,” kata Faik Fahmi.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie mengungkapkan sangat mengapresiasi pemasangan fasilitas canggih ini. Terlebih, Bandara I Gusti Ngurah Rai sangat padat maka dengan pemasangan alat ini membuat pelayanan lebih cepat.
“Fasilitas ini tersedia bagi seluruh WNI yang datang dan ke luar Indonesia serta 12 negara yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Timor Leste , Malaysia, Myanmar, Filiphina, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia dan New Zeland. Kami bersama Angkasa Pura I juga melakukan pengembangan sistem autogate yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen keimigrasian versi 2.0 untuk perekaman data biometrik warga negara asing yang diintegrasikan dengan autogate,” sebut Ronny F. Sompie.
Saat ini terdapat 16 unit mesin Autogate Paspor (Imigrasi), yakni 6 unit terdapat di terminal kedatangan internasional dan 10 unit di terminal keberangkatan internasional. Total waktu yang dibutuhkan penumpang saat menggunakan mesin autogate ini hanya 30 detik.
Sementara Boarding Pass Scanner terdapat 12 unit yang terletak di terminal keberangkatan internasional. Fasilitas ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi penumpang untuk dapat secara otomatis melakukan pemindaian boarding pass tanpa harus mengantri di tempat scanning manual.
Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh penumpang yang membawa boarding pass dalam bentuk tercetak ataupun masih dalam bentuk soft file di smartphone. *dar