Dalam penataan dan pendataan tanah negara tersebut, Bupati Suwirta merasa terkejut karena banyak dijumpai tanah milik negara. Melihat hal tersebut pemerintah akan segera memproses tanah-tanah tersebut. “Terkait dengan beberapa pengusaha pariwisata yang terlanjur membangun usahanya di sekitar wilayah ini, maka pemkab akan berusaha mencarikan solusi untuk hal tersebut,” ujar Bupati Suwirta sembari berharap kepada pelaku usaha agar lebih teliti sebelum mendirikan usaha.
Selain itu terkait akses publik menuju pantai, Bupati Suwirta berharap kepada pelaku pariwisata khususnya restoran, beach club dan penginapan yang ada di wilayah pantai agar memikirkan hal tersebut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesan privat terhadap pantai atau merasa milik restoran dan penginapan itu sendiri. “Saya tegaskan pula jika membangun atau mendirikan usaha harus sesuai dengan aturan yang berlaku beserta kelengkapan izinnya. Jangan ada pemikiran bahwa seolah telah ikut mengembangkan pariwisata di Nusa Penida. Padahal, hanya mencari untungnya saja,” tegasnya.
Sebelumnya, rombongan Bupati Suwirta sempat meninjau rusun yang digunakan oleh para petugas kesehatan yang bekerja di RS Pratama Nusa Penida. Dalam peninjauan tersebut, Bupati Suwirta merasa kecewa dengan keadaan rusun yang kotor dan di beberapa kamar di lantai 1 mengalami kebocoran pada bagian septic tank. Melihat kondisi tersebut, Bupati Suwirta berpesan kepada perawat yang menempati rusun supaya ikut menjaga kebersihan di rusun dan sekitarnya, serta menanam beberapa tanaman untuk memperindah halaman rusun. (•dar)