Singaraja (Bisnis Bali) –
Program Demonstration Plot (Demplot) Pupuk Kaltim mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat, khususnya komoditi bawang putih pada kelompok tani Manik Pertiwi di Desa Wana Giri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Luasan tanam bawang putih pada demplot area ini mencapai 1 hektar.
Superintendent Kepala Pemasaran Bali dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) PT., Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), Rinda Sudaryanto, di sela-sela panen demplot bawang putih di kelompok tani Manik Pertiwi, Jumat (30/8) mengungkapkan, demplot yang pertama ini bertujuan untuk memberikan percontohan kepada masyarakat petani bahwa dengan pola pemupukan berimbang menggunakan pupuk NPK Pelangi komposisi 16-16-16 dari Pupuk Kaltim, terbukti mampu memaksimalkan hasil pertanian bawang putih dari sebelumnya. Harapannya, dari peningkatan tersebut sekaligus akan meningkatkan pula produksi pangan nasional, sedangkan dari sisi bisnis pencapaian ini akan juga meningkatkan serapan pupuk produksi dari Pupuk Kaltim ini di pasaran nantinya.
“Setiap tahun kami memang ada program peningkatan produksi pangan demplot (P4D). Intinya adalah sebagai ajang promosi dan mendorong petani untuk meningkatkan produksi pangan yang dihasilkan, sekaligus membantu pemerintah dalam pencapaian target swasembada pangan,” tuturnya.
Jelas Rinda, pada kelompok tani Manik Pertiwi di Desa Wana Giri pengembangan bawang putih ini merupakan kali ke dua dari komoditi sebelumnya yang mengembangkan tanaman sayur. Katnya, pada periode ke dua memang sudah terjadi peningkatan dengan capaian 7,05 ton per hektar dari periode pertama, namun pencapaian tersebut masih memungkinkan untuk ditingkatkan lagi hingga dua kali lipat per hektar.
“Sebab di daerah lain untuk hasil panen demplot bawang putih bisa mencapai sekitar 20 an ton, sehingga potensinya masih bisa ditingkatkan lagi ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Manik Pertiwi, Ketut Sandi mengungkapkan, menyambut baik adanya demplot area mencapai 1 hektar pada tanaman bawang putih yang terbukti mampu meningkatkan hasil produksi dari sebelumnya. Harapannya, bantuan demplot ini bisa terus berlanjut sekaligus untuk meningkat ekonomi anggota kelompok tani nantinya.
Akuinya, dari segi volume peningkatan yang dihasilkan pada panen ke dua ini memang belum tercapai maksimal. Pediksinya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor air, mengingat pasokan air di lokasi demplot memang sangat terbatas selama ini. Selain itu, tidak menutup kemungkinan karena budi daya bawang putih pada kelompok tani Manik Pertiwi ini tergolong baru atau pemula, sehingga meski sudah dibantu dengan pupuk yang diberikan secara gratis, petani masih tahap mencari format untuk budi daya yang tepat sesuai dengan kondisi lahan.
“Budi daya bawang putih ini baru dilakukan sejak tahun ini, sebelumnya kami mengembangkan tanaman horti,” tandasnya.
Tambahnya, pada hasil panen demplot ini, bawang putih yang dihasilkan sebagian besar akan digunakan sebagai bibit untuk dibudidayakan lagi pada tanam selanjutnya. Itu sekaligus sebagai upaya menyikapi minimnya ketersediaan bibit bawang putih secara nasional, sehingga sempat mengalami lonjakan harga sebelumnya.*man