DALAM enam bulan belakangan, harga logam mulia utamanya emas Antam menunjukkan grafik yang terus naik. Harga tertinggi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di posisi Rp772.000 per gramnya. Posisi ini diperkirakan akan terus berfluktuasi. Sementara untuk harga buyback (penjualan kembali) emas Antam hingga saat ini mengalami kenaikan harga hingga Rp 4.000 sehingga menjadi Rp698.000 per gramnya. Melihat kenaikan harga emas ini tentunya akan membuat masyarakat utamanya mereka yang ingin berinvestasi mulai melirik emas. Kenapa?
Asisten Manager Humas PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar, Made Mariawan mengatakan, laju kencang harga emas ini diperkirakan karena efek dari perang dagang Cina dan Amerika Serikat sehingga akhirnya investor memilih investasi emas karena dinilai lebih aman dan menguntungkan. Dari pantauannya emas yang paling diminati dan banyak dibeli di Pegadaian adalah emas batangan ukuran 5 gram, 10 gram, dan 20 gram.
Kemungkinan diliriknya investasi emas juga diakui bisa terjadi saat ini oleh pengamat ekonomi Prof. Gede Sri Darma. Dia mengatakan, dengan kenaikan emas yang terjadi tidak hanya dalam kurun waktu 6 bulan belakangan, namun sudah terjadi dalam kurun 5 tahun belakangan akan memberikan keuntungan tersendiri bagi investor. “Bisa dibilang cuan atau keuntungan yang bisa diraih mereka yang memilih investasi emas ini bisa meraih profit hingga 100 persen. Artinya apabila dikalkulasikan dengan detail keuntungan per tahun yang bisa didapatkan adalah berkisar 20 persen,” ungkapnya.
Perhitungan yang sama juga bisa dilihat pada coupon Reksadana dan obligasi yang tidak lebih dari 7 persen per tahun.
“Apabila dibandingkan dengan permainan saham atau deposito, investasi emas atau logam mulia ini jauh lebih menguntungkan, apalagi untuk saham tak jarang banyak yang mengalami kerugian akibat salah perhitugan dan nilai tukar yang tidak stabil,” terangnya.
Jika melakukan investasi tanah, belakangan ini masih mengalami buble alias stagnan. Besar keuntungan pada bidang ini belum menggembirakan, yakni hanya 5 persen per tahunnya. “Naiknya harga logam mulia atau emas ini disebabkan suku bunga simpanan pada perbankan terkunci hanya di angka 5-6 persen, belum lagi seringkali masyarakat kesulitan saat akan melakukan pencairan sehingga investasi emas akan menjadi pilihan, selain menguntungkan penjualan kembali juga tidak sulit,” terang pengamat yang juga akademisi ini.
Peluang investasi emas ini juga dinilai menggembirakan oleh seorang pengusaha inspiratif di Bali, Panudiana Kuhn. Dia menilai naiknya harga emas Antam atau emas batangan ini pastinya membuat banyak investor mulai berhitung keuntungan. Dari pengamatanya hingga saat ini, harga emas selalu mengalami kenaikan sehingga kemungkinan merugi sangat kecil.
“Meski saya sendiri masih tetap setia di jalur deposito, saya tidak menutup kemungkinan dan tidak menyangkal keuntungan investasi emas belakangan sangat menguntungkan. Sektor lain yang biasanya jadi alternatif pilihan seperti properti dan tanah mengalami penurunan antara 40-50 persen, yang berpengaruh juga terhadap sektor lainnya seperti hotel dan pariwisata,” terang pengusaha yang energik ini.
Memilih investasi emas diakuinya jauh lebih aman dan mudah daripada bermain saham atau obligasi, pengalaman pribadinya membuatnya harus berhitung dalam menginvestasikan dananya untuk mendapatkan keuntungan berlipat selain pada deposito. Panudhiana Kuhn mengingatkan tentunya investasi emas ini berlaku pada jenis logam mulia atau emas batangan yang bersertifikat asli. “Tetapi tetap kita harus berhati-hati mengingat banyak juga penipuan yang terjadi lewat berbagai investasi termasuk yang mungkin terjadi pada investasi emas ini, sehingga apabila memang benar-benar ingin berinvestasi harus memilih dan membeli emas atau logam mulia yang berstandar dan bersertifikat,” ungkapnya.
Kenaikan harga emas Antam enam bulan terakhir ini juga berdampak signifikan pada penjualan perhiasan emas. Salah satu toko perhiasan emas bersertifikat dan terkenal Goldmart mengalami kenaikan harga mulai dari 5 hingga 10 persen. Namun menurut Manajer Pemasaran Goldmart Area Bali, IGA Komang Widariani, meski mengalami kenaikan harga ternyata minat beli masyarakat terhadap perhiasan emas masih tetap tinggi. “Meski harga naik akibat bahan baku yang melambung, ternyata dua bulan belakangnan ini minat masyarakat membeli perhiasan justru naik. Artinya masyarakat kita mulai jeli dalam berinvestasi. Selain untuk fashion, perhiasan emas juga bisa dimanfaatkan sebagai investasi, mengingat harga jualnya yang selalu naik,” ungkapnya. *ita/editor rahadi