Gubernur BI: Pembangunan Ekonomi perlu Dipertajam dari Permintaan dan Penawaran

447

Mangupura (Bisnis Bali) –Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai prospek ekonomi Indonesia sangat bagus dibandingkan negara lain yang mengalami perlambatan, bahkan negara lain berisiko resesi.
“Singapura misalnya, pertumbuhan ekonomi nol persen sementara Indonesia tumbuh di atas 5 persen,” katanya di sela-sela Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional di Kuta, Rabu (28/8).
Ia yang juga sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI periode 2018-2021 ini mempertanyakan bagaimana 5 persen ini bisa tumbuh lebih tinggi lagi dalam jangka panjang?. Jawabannya, esensinya adalah ekonomi Indonesia naik, akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga ISEI yakin ekonomi akan naik dalam jangka menengah panjang. 
Untuk mencapai ke sana, menurutnya, strategi pembangunan ekonomi perlu dipertajam baik dari sisi pengelolaan permintaan, di sektor penawaran atau supply, maupun bagaimana memanfaatkan ekonomi digital.
“Selain itu sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru perlu didorong, termasuk industri pengolahan yang prospektif karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Industri pariwisata diakuinya juga prospektif selain maritim, industri kreatif, peranan UMKM, ekonomi syariah dan lainnya. Semua itu bisa mendorong ekonomi ke depannya. Penguatan berbagai kebijakan-kebijakan dan memperkuat sektor unggulan juga akan mendorong pertumbuhan atau momentum pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Tentu saja adalah sumber pembiayan ekonomi. Hal ini perlu dicari dari beberapa pedalaman pasar keuangan, perbaikan iklim investasi, mendorong PMA lebih lanjut, termasuk juga mengenai isu yang terkait dengan ekonomi keuangan digital,” jelasnya. 
Sementara itu terkait Pelaksanaan Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional dihadiri sekitar 600 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota dari 52 Cabang ISEI dengan komposisi Academician, Business and Government (ABG).
Sebagai sebuah organisasi yang yang telah berusia 64 tahun, ISEI berkomitmen akan terus berperan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, sesuai dengan tiga manifesto ISEI yang dicanangkan oleh para pendiri ISEI seperti mengambil peran positif untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ilmu ekonomi, dan menyampaikan pemikiran-pemikiran ekonomi yang sejalan dengan falsafah Pancasila.
Perry pun menambahkan menghadapi tantangan dan dinamika perekonomian saat ini, ISEI memiliki peran strategis dalam memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah terpilih.
Lebih lanjut, Perry menyampaikan bahwa sumbangsih pemikiran ISEI akan mengusung beberapa strategi kebijakan, baik di sisi permintaan, penawaran dan reformasi struktural, serta pengembangan potensi ekonomi digital. Untuk itu, Sidang Pleno ISEI kali ini disesuaikan dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh perekonomian nasional, baik dalam perspektif jangka pendek, menengah-panjang, maupun perspektif permasalahan ke depan terkait dengan kemampuan Indonesia dalam menavigasi era digital. *dik