Denpasar (Bisnis Bali) – Usaha wisata ilegal memang banyak dan bukan hanya di Bali saja, di daerah lain juga terjadi apalagi dalam dunia digital tourism. Terkait dengan hal itu, Asita Bali bersama dengan pemerintah siap perang terhadap aktivitas wisata ilegal itu.
Ketua DPD Asita Bali, Ketut Ardana, Rabu (21/8) nmengatakan, bisnis pariwisata berbasis online banyak sekali. Permasalahannya adalah mereka berpraktik secara ilegal. “Mereka berpraktik seenaknya saja dan berbusana tidak sopan,” katanya.
Ia menjelaskan, padahal sudah sangat jelas destinasi Bali ini adalah berdasarkan pariwisata budaya. Potensi keunikan Bali terletak pada budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Dipaparkannya, anggota Asita tidak takut bersaing dengan BPW online yang baru berkembang di Bali, asalkan BPW online bersaing dengan cara sehat. “Bersaing sehat, BPW online wajib mengantongi perizinan,” katanya.
Kenyataannya, usaha-usaha seperti BPW online yang baru tumbuh ini beroperasi secara ilegal. Kemudian mereka menjual paket tour dengan harga murah.
Pelayanan paket wisata yang murah ini tentunya tidak profesional. “Hal ini merugikan kami perusahaan yang membayar pajak dan taat aturan,” katanya.
Untuk itu, Asita bersama pemerintah akan berkoordinasi guna menertibkan BPW online ilegal dan pramuwisata yang tidak menggunakan busana adat Bali.
Ardana menegaskan, Asita Bali akan berkoordinasi dengan Dispar Bali dan Satpol PP Provinsi Bali. Koordinasi ini dalam rangka bekerja sama dalam memerangi usaha-usaha ilegal tersebut. “Kami sangat berharap tentunya pemerintah khususnya aparat penegak hukum harus berani bertindak tegas bagi pelanggar demi keberlanjutan pariwisata Bali,” katanya. *kup