Denpasar (Bisnis Bali)- Bali sebagai kawasan pariwisata dunia membutuhkan dukungan jasa pengiriman barang baik untuk ekspor maupun impor. CEO Regional Bali Nusa Tenggara PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero), Wayan Eka Saputra, Jumat (26/7) mengatakan ke depan guna memenuhi kebutuhan perdagangan dan sektor pariwisata Pelabuhan Benoa perlu meningkatkan optimalisasi untuk expor-impor.
Dari sisi sarana dan infrastruktur,, Pelabuhan Benoa siap melayani kegiatan ekspor impor. Hanya saja, Pelindo tidak bisa memutuskan sendiri guna melayani ekspor impor langsung ke negara pasar.
Untuk mewujudkan keinginan Bali mengirim barang ekspor langsung ke negara pasar wajib melalui proses koordinasi dengan departemen dan instansi terkait. “Kami mesti koordinasikan dulu dengan semua pihak karena kami masih persiapan semuanya,” ucapnya.
Dalam melayani ekspor impor Pelindo wajib berkoordinasi dengan Bea Cukai, instansi dan departemen di bagian pelayaran. Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Logistik & Forwonder Indonesia ALFI-ILFA Bali, I Gusti Nyoman Rai mengatakan Dewan Pengurus Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Bali sedang mendorong kemudahan rute pelayaran pengiriman jasa forwarder langsung dari Pelabuhan di Bali ke Singapura. Perusahaan forwader berharap kemudahan rute pelayaran ini untuk memudahkan biaya losgistk dan mendorong pertumbuhan logistik.
Director PT Prathama Line Logistics menjelaskan, jasa forwader selama ini diwajibkan membawa barang ekspor dari Pelabuhan Benoa ke Surabaya. Dari Surabaya barang ekspor baru dikirim ke Singapura. Dari Singapura baru menuju negara tujuan seperti Amerika, Eropa atau Afrika. Menurutnya, pelaku ekspor Bali sangat mengharapkan rute pelayaran langsung Pelabuhan di Bali -Singapura bisa terwujud. Ini dikarenakan akan terjadi efisiensi biaya dalam pengiriman dan pelayaran.
Pemotongan rute pelayaran tentu akan mempercepat proses pengiriman. “Ketepatan waktu dalam pengiriman bisa terwujud ,” ucapnya.
Playaran direct Bali-Singapura ini sangat penting. Dengan rute langsung ke Singapura barang ekspor dari Bali tidak perlu lagi disinggahkan ke Surabaya. Gusti Nyoman Rai menambahkan, penerapan angkutan multimoda diharapkan bisa menekan pengurusan biaya dokumen dan waktu tunggu. Yang terpenting, konsumen dan pengusaha jasa forwarder di Bali bisa berhemat biaya dengan pengiriman barang ekspor langsung ke Singapura. *kup/editor rahadi