Gianyar (Bisnis Bali) – Untuk pertama kalinya, Hanging Gardens of Bali sukses menggelar International Flower Competition (IFC) 2019. Dari kompetisi ini telah melahirkan pemenang, yakni I Nyoman Hendrawan dari Banjar Jaang, Desa Buahan, Kecamatan Payangan yang berhak mengantongi hadiah sangat fantastis sebesar Rp1 miliar.
Owner Hanging Gardens of Bali, Nir Peretz mengatakan bahwa IFC merupakan kegiatan komunitas nirlaba yang unik dan berkesinambungan bagi individu untuk memiliki taman bunga yang terawat dengan baik di depan rumahnya. Melalui kompetisi ini sekaligus sebagai upaya untuk memperindah alam Bali. “Gagasan diadakannya IFC berawal dari keprihatinan terhadap tingginya volume sampah plastik di Bali, dan akan semakin mengkhawatirkan jika tidak dibatasi penggunaan plastik di masyarakat,” jelas Nir Peretz di Payangan, baru-baru ini.
Ditambahkannya, IFC 2019 diikuti 185 partisipan individu (rumah tangga) dari seluruh Bali. Rangkaian IFC telah dimulai sejak 24 Juni 2018 hingga 31 Maret 2019. Dilanjutkan dengan penilaian dan dipilih sebanyak 10 finalis. Puncak acara sekaligus pengumuman pemenang telah berlangsung pada 29 Juni 2019 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. “Kompetisi ini sengaja ditujukan untuk individu dengan harapan akan tumbuh niat dari dalam diri setiap orang untuk menata depan rumahnya dengan taman bunga yang indah, kemudian bisa ditularkan kepada orang lain,” imbuhnya.
Sementara itu I Nyoman Hendrawan sebagai pemenang pertama IFC 2019 mengaku senang sekaligus terharu bisa memenangkan kompetisi ini. Dari luas pekarangan 20 are, sekitar 30 meter vertikal dimanfaatkan sebagai taman dengan konsep memadukan beragam jenis bunga dan lebah madu. Menurutnya, IFC ini merupakan ide brilian dan terobosan yang luar biasa dari Hanging Gardens of Bali. “Ini kesempatan luar biasa, menjadi motivasi untuk memaksimalkan upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan. Saya berharap ke depan tidak hanya pihak swasta tapi juga pemerintah ikut berbuat dalam upaya penyelamatan alam Bali ini,” ungkap Hendrawan.
Sebagai pemenang, pria yang kesehariannya berprofesi sebagai agen koran di Denpasar tersebut ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar lebih sadar terhadap pelestarian lingkungan. “Yang sudah saya lakukan, yakni menghijaukan sepanjang balai banjar. Ke depan bersama warga banjar akan menata taman-taman agar terlihat lebih asri,” ujarnya sembari mengatakan swbagian hadiah yang diterimanya telah didonasikan kepada para finalis dan warga banjar.
Rencananya, tahun depan IFC akan digelar kembali dengan skup lebih luas, yakni nasional. Selain itu juga akan melibatkan Sekolah Dasar (SD) sebagai partisipan dengan harapan semua kalangan mulai anak-anak menjadi semakin mencintai lingkungan dan membuatnya lebih indah dan asri. “Ya, nanti pesertanya tidak hanya dari Bali, tapi seluruh Indonesia, dan penganugerahan award-nya berlangsung di Jakarta,” tutup Nir Peretz. (*dar)