CEO Bali United, Yabes Tanuri mengungkapkan dalam IPO ini, Perseroan melepas sebanyak dua miliar saham atau 33,33 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor, dengan harga penawaran Rp175 per saham sehingga Perseroan memperoleh dana sebesar Rp350 miliar.
“Kita melepas saham untuk membeli aset, bangun infrastruktur, modal kerja, serta pembelian pemain. Semua itu untuk majukan Bali United. Sebab sepak bola tak cukup hanya semangat, tapi juga biaya,” ujar Yabes Tanuri di Denpasar.
Dikatakannya, Perseroan membuka gerai penawaran umum di Hotel Inna Bali Heritage, Jl. Veteran No. 3 Denpasar pada 10 – 12 Juni 2019. Saham Perseroan akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 17 Juni 2019 dengan stiker Bola.
“Kita ingin semua bisa beli saham. Dengan memiliki saham, maka bisa bareng rapat dan merencanakan kemajuan Bali United kedepannya,” ungkap Yabes seraya mengaku senang karena di hari pertama sudah banyak yang beli baik oleh warga maupun wisatawan.
Pembukaan gerai penawaran umum yang dilakukan selama tiga hari di Denpasar ini diharapkan dapat memudahkan pendukung dan fans Bali United yang kebanyakan berdomisili di Bali, untuk ikut serta dalam berinvestasi pada saham Bali United.
Seperti kita ketahui, Bali United Football Club adalah klub profesional Indonesia yang bermarkas di Gianyar, Bali. Bali United mulai beroperasi pada tahun 2014 dan terus konsisten berada di strata tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia di Liga 1. Julukan Bali United adalah “Serdadu Tridatu” dan julukan untuk fans adalah “Semeton Dewata”. Bali United memiliki visi untuk membuat industri sepak bola di Indonesia menjadi lebih berkembang melalui ekosistem dari 4C, yaitu Club, Community, Corporation and Country. (*dar)