Singaraja (Bisnis Bali) – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Seperti halnya di Buleleng UKM sangat banyak dijumpai baik oleh masyarakat hingga mereka yang masih berstatus pelajar. Tak heran UKM di Bali Utara masih cenderung didominiasi skala rumahan.
Meskipun berskala kecil, namun pelaku UKM ini cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja produktif. Selain itu juga memiliki keunggulan dalam fleksibilitas ketimbang usaha besar. Bahkan UKM terbukti lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi.
Namun seiring pertumbuhan industri di Buleleng, pelaku usaha justru masih terkendala dalam urusan pemasaran. Sehingga banyak pelaku UMKM yang mengkhawatirkan akan nasib usahanya ke depan karena lambatnya perputaran modal.
Seperti industri kerajinan yang memanfaatkan limbah koran oleh Luh Rusmiati dari Desa Sudaji Kecamatan Sawan Buleleng. Sejauh ini pemasaran baru bisa dilakukan via online dan belum cukup mensejahterakan dirinya. Karena untuk mendapatkan relasi memerlukan waktu yang cukup lama, mengingat tingginya persaingan. “Kita juga untuk pemasaran sering ikut pameran – pameran IKM baik oleh Disperindag dan kegiatan – kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Ia berharap ada peluang atau wadah untuk memasarkan aneka kerajinannya hingga kini sudah cukup dikenal oleh masyarakat tidak hanya di Buleleng juga di Bali. “Kalau kendala masih di pemasaran saja, sempat kerjasama dengan Art Shop hanya saja order datang jika ada order saja,”ungkapnya. *ira/editor rahadi