Tabanan (Bisnis Bali) –
Menelan dana pembangunan hingga Rp 1,2 miliar, akhirnya wantilan desa pekraman (DP) Pandak Bandung diresmikan oleh Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Kamis (2/5) kemarin. Peresmian wantilan ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Peresmian wantilan tersebut juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Kediri, Kabag Kesra Setda Kabupaten Tabanan, Perbekel dan Tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Wakil Bupati yang akrab disapa Wabup Sanjaya, mengatakan bahwa membangunan sebuah wantilan adalah tindakan yang sangat luar biasa dan sangat mulia. Pihaknya, sangat mendukung kegiatan masyarakat, apalagi dilandasi dengan semangat dan konsep gotong-royong.
“Saya selaku wakil pemerintah memberikan apresiasi yang setinggi-tinginya buat masyarakat disini yang telah membangun wantilan secara bergotong royong. Ini sangat luar biasa bagi kita di pemerintah, bangunan yang begitu besar begitu megah dibangun dengan konsep gotong-royong dan pemerintah ambil bagian di dalamnya,” tuturnya.
Jelas Sanjaya, bangunan yang megah, sudah tentu memerlukan tenaga, pengorbanan dan yang besar pula. Untuk itu, disinilah peran dari pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Provinsi, Pemerintah Daerah ataupun Desa, menyatukan visi dan misi serta selalu bersinergi mewujudkan pembangunan di daerah sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo. Yakni, membangun dari daerah pinggiran dan desa.
“Ini juga adalah bagian dari tujuan kita di dalam rangka membangun Tabanan yang serasi. Jadi harapan saya kepada masyarakat Pandak Bandung, jadikanlah wantilan ini sebagai alat pemersatu dan sebagai wadah dalam rangka pelestarian seni, adat, budaya dan agama,” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya, Ketua Panitia pembangunan AA., Putu Merta, melaporkan bahwa pembangunan ini dilakukan secara bertahap. Yakni, dua tahap dari Februari 2017 sampai Agustus 2017 yang merupakan pembangunan tahap I dan pembangunan tahap II mulai pada Oktober 2018 sampai Maret 2019. Hal itu dilakukan terkait keterbatasan dana yang dimiliki oleh desa pekraman.
Paparnya, dengan luas wantilan 240 m2, menghabiskan dana mencapai Rp 1.206.000.000 untuk pembanguna mulai dari tahap I sampai selesai. Dengan sumber dana yang berasal dari DTW Tanah Lot, Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Pemprov Bali serta urunan masyarakat Desa Pekraman Pandak Bandung. Pihaknya menambahkan, Desa Pandank Bandung disokong oleh dua banjar, yakni banjar adat bandung dan banjar adat laing yang dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 264 KK.*man